Sukses

Cerita Pegiat Kuda Pustaka Lereng Slamet Ridwan Sururi Bertemu Gubernur Ganjar

Sejak 2014 lalu, Ridwan setia melakoni perjuangannya lewat kuda pustaka. Literasi menjadi minat terbesarnya.

Liputan6.com, Purbalingga - Luna, si kuda pustaka, hampir sama populernya dengan Ridwan Sururi, sang pemilik. Mereka berdua bak sejoli yang ke mana-mana berdua.

Tiap hari, Luna dan Ridwan berkeliling di desa-desa lereng Gunung Slamet. Seperti namanya, kuda pustaka, Luna membawa buku-buku bacaan di punggungnya.

Sejak 2014 lalu, Ridwan setia melakoni perjuangannya lewat kuda pustaka. Literasi menjadi minat terbesarnya.

Meski telah memiliki koleksi sebanyak 7.000 buku, hingga saat ini Ridwan belum memiliki perpustakaan permanen. Makanya, ia memilih mendatangi masyarakat dengan kuda pustakanya, terutama anak-anak untuk memantik minat bacanya.

Ridwan yang tinggal di Desa Serang, Karangreja, Purbalingga tiap hari berkeliling dari kampung ke kampung, dari desa ke desa lereng Gunung Slamet. Bersama kudanya, ia membawa buku dari jenis apa saja. Ada novel, komik, pengetahuan populer dan lain sebagainya.

Pada hari Minggu dan libur, Ridwan menyewakan kudanya di tempat wisata. Kebetulan, Desa Serang kini sudah populer dengan Lembah D’LAS-nya.

Pada hari libur itu, Ridwan mencari rezeki dengan menyulap Luna, sang kuda pustaka menjadi kuda tunggangan. Hari libur adalah waktu puncak kunjungan wisatawan ke desa ini.

2 dari 3 halaman

Diundang Jokowi ke Istana

Lantaran aktivitasnya menggerakkan literasi ini, Ridwan telah menerima beragam penghargaan. Bahkan, pada Mei 2017 lalu, Ridwan diundang ke Istana Negara. Presiden Jokowi mengundang Ridwan pada hari Pendidikan Nasional.

Dua tahun berlalu, Ridwan dan Luna, si Kuda Pustaka, bertemu dengan Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo di SMA Negeri 1 Purbalingga, Jumat, 12 Juli 2019. Hari itu sedang berlangsung verifikasi lapangan lomba perpustakaan sekolah SMA/SMK/MA tingkat nasional tahun 2019.

Dalam kesempatan itu, Ganjar dan Ridwan sempat berbincang. Ganjar, juga memberikan bantuan sebesar Rp10 juta untuk Ridwan agar kegiatannya semakin berkembang.

Ganjar mengatakan, bantuan tersebut diberikan karena pengabdian Ridwan dalam meningkatkan budaya literasi masyarakat. Kesabarannya membuat minat baca masyarakat, terutama anak-anak, meningkat.

Ridwan, bagi Ganjar, adalah sosok pejuang, lantaran mau meluangkan waktunya untuk mengajak masyarakat untuk mau membaca dan berkeliling dengan kudanya. Karenanya, aktivitas Ridwan ini butuh dukungan seluruh pihak.

"Nah, ini cara semacam ini yang paling kreatif dengan menggunakan kuda, bukunya ada dan rata-rata anak-anak, ini salah satu gaya yang unik yang bisa dikembangkan dan ini bagian untuk mendorong literasi biar literasi kita gak ketinggalan," ucap Ganjar.

Ridwan pun gembira dengan adanya bantuan itu. Impiannya untuk mengembangkan kuda pustaka semakin dekat dengan kenyataan.

3 dari 3 halaman

Mimpi Pegiat Kuda Pustaka Punya Perpustakaan Permanen

Ridwan ingin mempunyai perpustakaan yang lebih luas sehingga anak-anak bisa datang ke rumah untuk membaca buku dengan nyaman. Berdirinya perpusatkaan juga akan membuat dia bisa menambah koleksi buknya.

"Biasanya kalau ada anak-anak yang ke rumah mau pinjam buku terus pas di rumah ada tamu mereka itu gak jadi mungkin karena malu atau gak enak. Inginnya bangun perpustakaan di sebelah kandang kuda," Ridwan berkata.

Ridwan berencana menambah koleksi buku bacaan perpusatakaannya, khususnya buku bacaan anak-anak. Sebab, buku untuk anak-anak sangat kurang.

Selain sebagai koleksi perpustakaannya, ia juga berencana membantu orang-orang dengan minat yang sama, untuk meningkatkan literasi masyarakat. Ia akan berbagi buku koleksinya.

"Jadi mereka yang ingin membuat perpustakaan baru pada datang ke rumah pasti akan modal awal harus buku anak-anak jadi sebagian saya sumbangkan ke orang tersebut, memang rencana nanti kalau ada sisa seperti itu untuk menambah koleksi buku bacaan," Ridwan mengungkapkan.

Menanggapi keinginan Ridwan ini, Gubernur Ganjar menyarankan agar Ridwan membangun perpustakaan dengan bahan-bahan sederhana. Misalnya dengan menggunakan bambu dan disetting semacam kafe baca.

"Itu nantinya di belakang rumah di deket kandang kuda kan kita kuda pusataka kalau di situ di depan kandang kuda ada tempat membaca juga akan lebih sinkron," ucap Ganjar.

Saksikan video pilihan berikut ini: