Sukses

Penduduk Miskin di Papua Meningkat

Penduduk miskin di Papua terkonsentrasi di daerah pedesaan, di mana pada Maret 2019 terdapat 885, 35 ribu jiwa atau 36, 84 persen, sedangkan di perkotaan berkisar 41,01 ribu jiwa atau 4,26 persen..

Liputan6.com, Jayapura Badan Pusat Statisik (BPS) Provinsi Papua merilis presentase penduduk miskin pada Maret 2019 naik 0,10 persen. Presentase ini meningkat sepanjang 6 bulan terakhir, baik di daerah perkotaan dan pedesaan. Data BPS Papua menyebutkan penduduk miskin perkotaan naik 0,25 persen dan pedesaan naik 0,19 persen.

Kepala BPS Papua, Simon Sapary menyebutkan penduduk miskin di Papua terkonsentrasi di daerah pedesaan, di mana pada Maret 2019 terdapat 885, 35 ribu jiwa atau 36, 84 persen, sedangkan di perkotaan berkisar  41,01 ribu jiwa atau 4,26 persen.

Artinya secara keseluruhan menurut daerah,  penduduk miskin yang tinggal di kota maupun tinggal di desa di wilayah Papua tercatat sebanyak 926, 36 ribu jiwa.

“Papua menjadi peringkat pertama persentase penduduk miskin terbesar di Indonesia timur, termasuk peringkat kedua adalah Papua Barat dan peringkat ketiga  NTT,” kata Simon, Senin (15/7/2019).

BPS Papua menyebutkan ada empat faktor penyebab angka kemiskinan naik di Papua yakni inflasi selama periode September - Maret 2019 yang melebihi inflasi nasional, perekonomian Papua pada triwulan IV - 2018 yang mengalami penurunan sebesar -15,66%.

 Kemudian faktor lainnya adalah tingkat pengangguran terbuka (TPT) di Papua alami peningkatan pada Februari 2019  sebanyak 3,42 persen.

 “Jika dikaitkan dengan digelontorkannya dana otsus di Papua, secara tidak langsung mungkin saja ada pengaruh dengan kemiskinan, namun kami belum melakukan pendataan soal ini, sebab BPS harus bicara berdasarkan data,” kata Simon.