Liputan6.com, Blora - Meski kecelakaan kerap dipandang sebagai kelalaian para pengguna jalan semata, namun masyarakat percaya, kecelakaan yang terjadi di Hutan Jati Blora ada kaitannya dengan makhluk gaib.
Untuk membuktikan itu Agus Jumantoro (37), seorang warga setempat pernah melakukan penelusuran usai kecelakaan bus Garuda Mas yang menabrak pohon jati tua pada 2017 silam.Â
Baca Juga
"Saya cuma ingin tahu apa yang menjadi penyebab banyaknya kecelakaan," katanya kepada Liputan6.com beberapa waktu lalu.
Advertisement
Agus yang punya kemampuan supranatural itu mengaku, kerap mendengar jeritan saat melintas di tikungan Cabak dari arah kecamatan Cepu. Tak hanya itu, dalam penerawangannya Agus melihat ada banyak prajurit berbaris, namun tidak melewati jalan aspal di Hutan Jati Blora.
"Saat kami melakukan investigasi waktu itu kami juga bertanya kepada penjaga pos malam. Menurut sang penjaga, malam itu saat dia jaga mengalami kantuk yang begitu beratnya," katanya.
Rasa kantuk yang dialami penjaga, lanjut Agus, membuatnya ketiduran. Saat itu penjaga bercerita, terbangun seketika saat mendengar suara deru sepatu seperti orang yang sedang baris berbaris.
"Begitu penjaga pos mengintip keluar, ternyata dia melihat pasukan tentara dengan membawa pedang, berpakaian cokelat tanpa kepala masuk menuju hutan pas tikungan," katanya menceritakan.
Setelah mendengar cerita penjaga pada malam itu, Agus keheranan atas peristiwa yang terjadi bisa sama yang dialaminya.
"Apa yang saya lihat ternyata persis dengan pengakuan mistis yang dialami penjaga tersebut. Apakah sesuatu yg kebetulan ataukah memang frekwensi residual energy itu ada. Wallahuallam," katanya.
Adanya sebuah investigasi yang pernah dilakukan Agus, tidak sebatas menelisik dari sudut dimensi supranatural kawasan Hutan Jati Blora. Namun juga menelisik beberapa situs peninggalan Jepang.
Â
Masa Keemasan Jepang di Jawa
Eko Arifianto (42) seorang pemerhati sejarah, pada 2017 pernah mengambil beberapa sampel batu bata peninggalan Jepang dari hutan yang letaknya di kawasan tersebut.
"Batu bata ini ada tulisannya 'Djawa Taika Renga', artinya 'Masa Keemasan Jepang di Jawa'. Saya mendapatkan ini dari Hutan Kecamatan Sambong. Letaknya masuk di Desa Kalirejo," ungkap Eko kepada Liputan6.com, Senin (15/7/2019).
Eko yang juga koordinator komunitas Jelajah Blora mengatakan, banyak peninggalan Jepang pada perang dunia II yang tertinggal di Hutan Jati Blora.
"Di situ pernah ada beberapa temuan tengkorak kepala manusia yang ditemukan oleh warga Kalirejo. Sayangnya dulu saya waktu kesana tidak bisa mendokumentasikan karena warga keberatan," kata Eko.
Eko mengatakan, saat zaman Jepang banyak orang mati di kawasan itu lantaran berebut sumber minyak. Dulu Blora, kata Eko, terkenal sebagai kota yang kaya minyak.
Percaya atau tidak, benyaknya peristiwa kecelakaan di kawasan Hutan Jati Blora, menurut Eko, ada kaitannya dengan latar belakang tempat itu di masa lalu
"Bisa jadi iya, ada persoalan gaib di situ," katanya.
Simak juga video pilihan berikut ini:
Advertisement