Liputan6.com, Yogyakarta Sekelompok mahasiswa Fakultas MIPA UGM berinovasi mengembangkan tempat sampah digital. Berbeda dengan tempat sampah kebanyakan, perangkat yang diberi nama Gemilpah ini bisa memisahkan sampah sesuai jenisnya secara otomatis.
Faiz Miftakhur Rozaqi, Ma’ruf Hasan, dan Isfan Chairuman Nasution merasa prihatin terhadap rendahnya kesadaran masyarakat dalam mengelola sampah. Padahal, sampah yang bercampur jadi satu bisa menimbulkan beragam dampak negatif, seperti, penyakit, pencemaran lingkungan, dan sebagainya.
Alat yang dikembangkan di bawah bimbingan Iqmal Tahir melalui Program Kreativitas Mahasiswa bidang Karsa Cipta (PKM-KC) ini dilengkapi dengan image processing yang akan membantu proses pengelompokan sampah secara spesifik.
Advertisement
Baca Juga
“Image processsing ini akan mengenali jenis-jenis sampah berdasarkan pola-pola gambar yang telah dihimpun komputer,” ujar Isfan beberapa waktu lalu.
Kemudian, pola gambar akan diterjemahkan ke dalam data algoritma yang memerintahkan untuk melakukan pemilahan sampah. Prototipe pemilah sampah otomatis yang berukuran 60x60x50 sentimeter ini memiliki satu wadah yang terbagi tiga tempat sampah. Tiga tempat sampah itu diperuntukkan bagi sampah jenis botol, gelas, dan peralatan makan.
Proses pemilahan sampah dimulai ketika sampah dimasukkan ke dalam perangkat, secara otomatis kamera akan mengindentifikasi jenis sampah sesuai pola gambar. Proses ini memberi respons untuk membuka tutup tepat sampah sesuai jenisnya.
Tempat sampah terhubung dengan plastik pelapis di bagian bawah sehingga memudahkan saat menyalurkan ke tempat pengolahan.
Simak video pilihan berikut: