Sukses

Jayapura Kekurangan Pendonor Darah

Pendonor pengganti terpenuhi darikeluarga maupun kenalan pasien yang membutuhkan.

Liputan6.com, Jayapura -- Jayapura, Papua kekurangan pendonor darah. PMI Kota Jayapura mengklaim pendonor darah sukarela baru mencapai 60 persen. Jumlah ini termasuk untuk pendonor sukarela dari Kabupaten Keerom. 

Kepala Unit Transfusi Darah (UTD) Palang Merah Indonesia (PMI) Kota Jayapura  dr. Yusuf menyebutkan 40 persen kebutuhan darah biasanya terpenuhi dari pendonor pengganti, baik keluarga maupun kenalan pasien yang membutuhkan.

"Walau sudah melewati bulan puasa, pendonor sukarela belum banyak, ketersedian darah dari pendonor sukarela masih minim dan biasanya terpenuhi dari pendonor pengganti. Jumlah pendonor per tahun pun masih lambat," kata dr. Yusuf, Kamis (18/7/2019).

 Yusuf melanjutkan, kebutuhan darah di Kota Jayapura dan sekitarnya per tahun mencapai 18 -19 ribu kantong darah. Dari jumlah itu, sebanyak 12 ribu kantong darah disumbangkan dari pendonor darah sukarela.

Sedangkan kebutuhan darah setiap bulannya di Kota Jayapura mencapai 1.000 - 1.500 kantong darah. Dari jumlah tersebut kurang lebih 900 hingga 1.200 kantong darah didapatkan dari pendonor darah sukarela, baik pribadi maupun kegiatan aksi donor darah di masyarakat. 

Pendonor sukarela biasanya datang saat dilakukan aksi donor darah dan kegiatan sosial lainnya. “Minat dan rasa peduli masyarakat di Kota Jayapura cukup baik. Tahun sebelumnya tak banyak seperti saat ini. Catatan kami per bulan, pendonor sukarela mencapai 1.200-an orang yang sebelumnya hanya berkisar 400 orang,” ujarnya.

 Sementara untuk golongan darah yang paling dibutuhkan jika dilihat dari permintaan terbanyak adalah golongan darah O, sedangkan darah AB walau langka permintaannya masih sedikit.