Sukses

Petaka 'Bom Molotov' dari Kaleng Parfum di Kendari

Seorang pria di Kota Kendari mengalami luka bakar serius setelah kaleng parfum ruangan meledak saat sedang membakar sampah.

Liputan6.com, Kendari - Kurang waspada saat membakar sampah, seorang pria di Kota Kendari nyaris tewas terkena semburan api. Ledakan Api yang diungkapkan mirip bom molotov itu, menyebabkan sekujur tubuhnya dilalap api.

Beruntung, pria yang diketahui bernama Sugiarto (44), langsung dilarikan ke rumah sakit keesokan harinya. Sebelumnya, dia memaksa tinggal di rumah dan hanya dirawat dengan ramuan obat tradisional.

Awalnya, dia tak menduga, ada benda berbahaya yang terselip dalam onggokan limbah rumah tangga yang hendak dibakar. Usai menyalakan api selama beberapa menit, tiba-tiba api menyembur dan meledak tepat di depannya.

"Itu seperti bom molotov yang dilempar dan meledak, saya tidak sangka bisa begitu," ujar Sugiarto, Kamis (18/7/2019).

Ditemui di ruangan rawat inap RS, dia mengatakan tak mengetahui, botol parfum nahas itu ternyata masih memiliki isi yang cukup banyak. Ternyata, saat terkena api, ledakannya mirip bom molotov.

Saat meledak, cairan dalam botol ikut menyembur dan mengenai sekujur tubuh korban. Campuran alkohol dan gas yang dipanaskan, diduga menyebabkan kulit korban melepuh.

"Saya juga tak tahu, ternyata botol itu masih berisi," ujar Sugiarto.

Korban yang kini dirawat di RSUD Bahteramas Provinsi Sulawesi Tenggara, belum bisa banyak bergerak. Saat kejadian, ledakan mirip bom molotov hanya berjarak sekitar 40 sentimeter dari wajah dan tubuhnya.

2 dari 2 halaman

Pernah Uji Kaleng Pembasmi Serangga

Korban ledakan botol parfum, ternyata pernah menguji coba sebuah botol penyemprot serangga. Sebelumnya, dia tak sengaja membakar kaleng bekas.

"Itu tidak meledak sama sekali," ujarnya.

Dia mengatakan, meskipun botol pembasmi serangga dipanaskan, tetapi tak meledak. Hal berbeda saat dia membakar botol parfum ruangan.

"Saya sempat tanya sama istri saya waktu saya kena ledakan, botol apa itu. Istri saya langsung bilang itu botol pengharum ruangan," ujarnya.

Semalam setelah terbakar pada Kamis (11/7/2019), korban awalnya tak ingin pergi ke rumah sakit. Luka-lukanya hanya diolesi madu dan ramuan tradisional. Namun, ternyata dia mengalami demam.

"Besoknya, Jumat (12/7/2019) saya langsung dilarikan ke RS beruntung dokter dan perawat bisa tangani cepat," ujarnya.

Humas RS Bahteramas, Masyita mengatakan, luka bakar Sugiarto kondisinyab mencapai 22 persen. Meskipun, lukanya menjalar hingga ke wajah.

"Sejak masuk hingga hari ini, korban sudah membaik dan mulai bisa banyak bergerak," ujarnya.

Kata Masyita, kulit korban yang melepuh bisa membaik kembali. Jika dokter menangani dengan serius dan obat yang tepat, kulitnya yang terbakar akan berangsur kembali seperti semula.

"Tetapi, kita menunggu perkembangan perawatan," katanya.

Saksikan juga video pilihan berikut ini:

Â