Sukses

Makam Keramat di Puncak Bukit dan Cerita Imam Malik Terbang Naik Sajadah

Cerita yang berkembang di Gorontalo, Imam Malik bersemayam di makam keramat di atas bukit.

Liputan6.com, Gorontalo - Bagi Anda yang datang berkunjung ke Provinsi Gorontalo, jangan pernah melewatkan untuk berkunjung ke makam keramat Aulia Male atau sering disebut sebagai Imam Malik.

Makam yang terletak di puncak bukit setinggi kurang lebih 500 meter ini bertempat di Kelurahan Talumolo, Kecamatan Dumbo Raya, Kota Gorontalo.

Kini makam tersebut telah ditetapkan sebagai salah satu cagar budaya dan juga menjadi ikon Provinsi Gorontalo.

Konon, Aulia Male merupakan seorang yang kala itu berkerja di Kerajaan Gorontalo yang bertugas sebagai pengantar upeti menuju Kerajaan Ternate. Karena kerajaan Gorontalo saat itu masih bekerja sama dengan Kerajaan Ternate.

Meski Aulia Male ini hanya sebagai pengantar upeti, namun kesaktinya tidak bisa dipandang sebelah mata. Menurut cerita turun temurun, Imam Malik mempunyai kesaktian yang begitu luar biasa.

Dengan kesaktiannya, Imam Malik mendapatkan julukan "Ta Ilayabe" yang artinya orang yang dikipas, karena kesaktian Imam Male kala itu konon mampu mengendalikan angin.

Bahkan saat mengantar upeti ke kerajaan ternate, Aulia Male ini terbang menggunakan kendaraan sejadah atau permadani bersama pasukan kerajaan layaknya di film Aladin.

Menurut penjaga makam, sebelumnya letak makam tersebut berada di dekat Pelabuhan Gorontalo. Namun karena sekitar pelabuhan kerap menjadi tempat maksiat, makam tersebut kemudian berpindah secara misterius ke atas bukit. 

Makam keramat Imam Malik Gorontalo (Liputan6.com/Arfandi Ibrahim)"Makam itu sebelumnya berada di dekat laut pelabuhan, namun karena dulu banyak kapal-kapal asing yang singgah dan berbutat tidak senonoh, makan itu tiba-tiba hilang yang kemudian ditemukan di atas bukit," ungkap Ismail Danial.

Hingga kemudian makam tersebut dikeramatkan oleh warga sekitar dan hingga kini banyak dikunjungi oleh banyak orang, baik pengunjung lokal hingga warga yang dari luar daerah.

"Semenjak ditemukannya makam ini, masyarakat kemudian megkeramatkannya bahkan hingga hari ini makan tersebut tidak pernah sepi dari pengunjung, tak hanya warga Gorontalo namun yang datang bahkan dari luar Gorontalo," lanjut Ismail.

Salah satu pengunjung,Rahmat Ali misalnya, mengaku setiap hari Jumat selalu mendatangi makam tersebut untuk berdoa.

"Dipercaya bisa mendatangkan keberkahan," kata Rahmat.