Liputan6.com, Kendari - Seorang pria yang bekerja sebagai presenter TVRI Sulawesi Tenggara di Kendari, dilaporkan hilang, Sabtu (20/7/2019) malam. Keesokan harinya, pria yang juga bekerja sebagai ASN di Pemprov Sulawesi Tenggara ditemukan tewas oleh warga, Minggu (21/7/2019).
Pria ini diketahui bernama Abu Saila alias Aditya (55). Malam sebelumnya, istri Abu Saila bernama Yuliati Y, datang di Polres Kendari melaporkan suaminya yang tak pulang cepat ke rumah.
Menurut Yuliati, suaminya pamit untuk mengisi pulsa TV Kabel via transfer ATM. Namun, beberapa jam kemudian pelaku tidak juga balik ke rumahnya.
Advertisement
Baca Juga
Keesokan harinya, Abu Saila alias Aditya ditemukan tewas di dalam selokan di Jalan Syech Yusuf, Kelurahan Korumba Kecamatan Mandonga sekitar 09.00 Wita.
Korban yang bekerja sebagai ASN di Dinas Pariwisata itu awalnya ditemukan salah seorang ibu rumah bernama Haryana Makkarannu. Saksi awalnya hendak menyiram bunga, namun mendapati korban sudah terbujur kaku penuh darah.
"Saya lapor pak RT, kemudian pak RT kontak polisi," ujar Haryana.
Kapolres Kendari, AKBP Jemi Junaidi, mengatakan korban sudah dibawa ke Rumah Sakit Bhayangkara Polda Sultra.
"Ada belasan luka tusukan oleh badik, saat ini korban yang bekerja sebagai ASN sudah bawa ke rumah sakit," ujar jemi Junaidi.
Pelaku Mengaku Dilecehkan
Polisi awalnya menerima laporan beberapa menit setelah korban ditemukan tergeletak di dalam saluran got. Bergerak cepat, polisi langsung memeriksa sejumlah saksi di lokasi kejadian.
Dari penyelidikan, identitas pelaku berhasil terungkap. Pelaku bernama Achfi Suhasim (29). Pelaku diketahui berprofesi sebagai pekerja swasta.
Dari hasil pemeriksaan polisi, pelaku sudah berteman dengan korban selama setahun lebih. Sejak saat itu, korban pernah melakukan pelecehan kepadanya.
Pelaku merasa tak terima dilecehkan, kemudian berniat menghabisi korban. Dengan menggunakan badik, korban merencanakan untuk menikam korban.
"Kami menemukan, korban sempat menghubungi pelaku via handphone yang ternyata rekannnya sendiri," ujar Kapolres.
Kasat Reskrim Polres Kendari, AKP Diki Kurniawan langsung memimpin penangkapan. Pelaku ditangkap saat berusaha menemui pacarnya.
"Pelaku menghubungi pacarnya dan meminta uang usai membunuh. Saat datang di kamar pacarnya, pelaku langsung ditangkap anggota kami," kata Kapolres.
Saat diamankan, polisi menyita handphone dan baju dengan bercak darah milik pelaku, serta beberapa barang bukti lainnya. Baju penuh bercak darah milik korban juga diamankan.
Advertisement
Pengakuan Pelaku Sebelum Membunuh
Saat diperiksa polisi, pelaku mengungkapkan pernah dilecehkan korban. Pelecehan secara fisik diungkapkan pelaku, didapat dari korban.
Namun, Kapolres Kendari AKBP Jemi Junaidi terlihat malu-malu saat ditanya soal pelecehan seperti apa yang diterima pelaku hingga nekat membunuh.
Kapolres menegaskan, pelaku mengaku mengalami pelecehan sebelum akhirnya dendam dan nekat menusuk korban.
"Intinya dilecehkan, masak kalian tidak tahu," ujarnya sambil tersenyum.
Informasi yang didapatkan di kantor polisi, korban ternyata sempat meminta pelaku melakukan sesuatu sebelum nekat membunuh. Permintaan ini, dilakukan di dalam mobil.
"Setelah saya tikam, korban lari dan teriak minta tolong. Saya kemudian lari tinggalkan, saya sadar saat melakukan itu," ujar rekaman video pengakuan pelaku saat ditangkap.
Saksikan juga video pilihan berikut ini: