Liputan6.com, Denpasar Instalasi bambu Dewi Sri di objek wisata terasering Jatiluwih menjadi perhatian publik. Pasalnya, bentuk instalasi yang dipersiapkan untuk Festival Jatiluwih 2019 itu begitu detail. Mereka yang memandangnya merasakan keindahan dan getaran suksma Dewi Sri yang terkenal sebagai Dewi Padi.
Salah seorang seniman penggarap patung Dewi Sri, I Gusti Ngurah Arya Udianata menjelaskan, proses pembuatan patung itu memakan waktu hingga satu setengah bulan. Hal yang paling rumit dibuat adalah wajah dan detail jari-jari.
"Proses pembuatannya memakan waktu 1,5 bulan lamanya. Tingkat kerumitan paling tinggi adalah karakter wajah dan detail jari, karena semakin kecil, tingkat kerumitannya semakin besar," ujarnya.
Advertisement
Baca Juga
Kini, instalasi bambu Dewi Sri rampung dibuat. Instalasi itu telah dipajang di tengah sawah Jatiluwih. "Kurang lebih 500 batang yang dihabiskan untuk membuat patung Dewi Sri. Kami beli dari kebun warga. Kalau dana kurang lebih sekitar Rp25 jutaan," ujarnya.
Meski membuat instalasi bambu Dewi Sri yang terbilang detail, tetapi Udinata enggan membandingkannya dengan karya seni instalasi bambu yang kini tengah hangat dibicarakan karena dibongkar, padahal bujet pembuatannya terbilang besar, yakni instalasi Getih Getah di Jakarta. Menurut dia, sebuah karya seni tidak bisa dinilai secara fisik. "Setiap karya punya kerumitan sendiri-sendiri," dia memaparkan.
Menurutnya, instalasi Dewi Sri dibuat untuk tempo waktu sekitar enam bulan lamanya. Soal ketahanannya, jika tak dipindah-pindah, ia memprediksi tak akan terjadi kerusakan berarti. "Paling berubah warna menjadi tambah hitam. Asal tidak dipindah-pindah, kurang lebih bertahan selama enam bulan. Patung Dewi Sri ini dipernis saja untuk ketahanannya," katanya.