Liputan6.com, Blora - Lilik Yuliantoro (39), warga dukuh Ketangar, Kelurahan Karang Jati, Kecamatan Blora Kota, Jawa Tengah melakukan aksi jalan kaki dari Jogja menuju Jakarta. Aksi nekat itu dilakukannya untuk memenuhi nazar Amien Rais yang belum terbayar.Â
Amien Rais dulu pernah berjanji jika Jokowi terpilih menjadi presiden dirinya akan jalan kaki dari Jogja ke Jakarta tapi hingga hari ini belum ditepati.
"Terketuk hati saya untuk bapak Amien Rais. Karena beliau baik, mempunyai semangat untuk membangun bangsa bersama, makanya dari itu saya melakukan aksi jalan kaki, biar beliau istirahat di rumah saja karena sudah sepuh (tua)," kata Lilik menyindir.
Advertisement
Sambil membawa Lilik Yuliantoro menargetkan sampai di Istana Merdeka, Jakarta, tepat di hari kemerdekaan ke-74 RI, 17 Agustus 2019. Sebelum melakukan jalan kaki, Lilik menyampaikan ucapan doa untuk Amien Rais.
"Semoga pak Amin Rais diberi kesehatan, gemah ripah lohjinawe, biar pemuda-pemudi generasi yang melanjutkan cita-cita bangsa," ungkapnya.
Alangkah indahnya, katanya, jika Amien Rais lebih memilih duduk di rumah memberi wejangan membangun para pemuda sambil canda tawa menikmati secangkir kopi dan singkong jabut.
"Asal rumahnya terbuka insyallah pasti anak-anak muda akan belajar ke sana," katanya.
Dalam perjalanannya Lilik juga membawa sepucuk surat untuk Amien Rais dan istana.
Selain untuk Amien Rais, aksi jalan kakinya kali ini juga diniatkan untuk merajut aspirasi rakyat Indonesia. Dalam perjalanannya, Lilik nanti juga akan membawa titipan aspirasi rakyat dari daerah-daerah yang akan dilewatinya.
"Saya akan membawa aspirasi yang telah dititipkan masyarakat di setiap daerah ketika perjalanan nanti untuk saya berikan ke Pak Jokowi," ucapnya.
"Saya siap jadi ujung tombak dalam penyampaian aspirasi rakyat. Mari kita bersama membangun bangsa, membangun Indonesia, menjaga persatuan Indonesia seperti sila ke-3 Pancasila, Bhineka Tunggal Ika dan NKRI," Lilik memungkasi.
Lilik Yuliantoro bukan pertama kali melakukn aksi jalan kaki. Aksi nekatnya itu kerapkali menjadi buah bibir masyarakat Blora. Ada yang merasa salut, ada juga yang mencibir, dan menganggap ada drama politik di balik aksi Lilik.
"Sudah biasa kalau Lilik itu mas, niatnya sih bikin warga 'wah', namun sayangnya Lilik itu aksi seringnya sebatas bermain peran, tidak murni sebuah perjuangan untuk maslahah ammah," kata Teguh, warga asli Blora kepada Liputan6.com.