Sukses

Beredar Kerupuk dan Sosis Mengandung Babi di Singkawang

Kerupuk dan sosis yang diduga mengandung babi tersebut berasal dari luar Singkawang, didatangkan dari Malaysia.

Liputan6.com, Singkawang - Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (UKM) bersama Dinas Kesehatan dan Keluarga Berencana Singkawang, Kalimantan Barat, menemukan kerupuk dan sosis yang diduga mengandung babi tanpa label, namun dijual bebas oleh pedagang di Kota Singkawang.

"Kerupuk yang diduga mengandung babi tanpa label tersebut dijual oleh salah satu pedagang di Pasar Beringin dan Alianyang," kata Kepala Dinas Perindagkop dan UKM Singkawang, Muslimin di Singkawang, Kamis (25/7/2019).

Ditulis kantor berita ANTARA, bahwa sosis yang juga diduga mengandung babi dan tanpa label dijual oleh salah satu pedagang juga di Pasar Alianyang. Terkait dengan tenuan itu, pihaknya sudah menyarankan kepada pedagang yang menjual, agar bisa menyampaikan kepada produsennya untuk segera memproses perizinan.

"Jangan sampai produk yang dibuat, hanya dikemas dalam kantong plastik tetapi tidak disertai dengan label yang jelas," katanya.

Pedagang diingatkan untuk tidak memajang bahkan memperjualbelikan kerupuk maupun sosis mengandung babi tersebut secara bebas di masyarakat, sebelum produk yang dijual mengantongi izin edar dari Dinas Perdagangan dan Kesehatan.

"Jika masih ditemukan, kami tak segan-segan untuk menyita," katanya.

Muslimin menambahkan, berdasarkan pengakuan dari pedagang yang menjual, kerupuk dan dan sosis yang diduga mengandung babi tersebut berasal dari luar Singkawang yang ada di Kalbar. Produk tersebut didatangkan dari Malaysia. Kepada masyarakat Singkawang khususnya yang Muslim, diimbau untuk tidak terlalu resah. Namun, harus berhati-hati dan waspada terhadap semua produk pangan yang dijual di pasaran di Kota Singkawang.

Secara terpisah, Kepala Dinas Kesehatan dan Keluarga Berencana Singkawang, Achmad Kismed mengatakan, terkait dengan temuan itu pihaknya sudah memberikan pembinaan kepada pedagang yang bersangkutan.

"Jika memang produk lokal, kami minta  pengusahanya menampilkan label yang menegaskan jika makanan itu mengandung babi," katanya.

Namun, jika produk tersebut didatangkan dari luar Singkawang tanpa label serta tanpa peringatan mengandung babi atau tidak, kepada pedagang diminta untuk tidak menerima produk tersebut.

"Jika masih dijual produk seperti itu, akan kami sita," katanya.

Dari hasil tes, memang kerupuk tersebut sudah mengandung babi. 

"Tapi kalau untuk sosis saya belum tahu. Karena saya belum mendapatkan informasi tentang sosis yang mengandung babi," katanya.

Simak video pilihan berikut: