Sukses

Semangat Gandeng Tangan Masyarakat Lutra di Balik Motif Batik Rongkong

Batik Rongkong merupakan batik khas warisan leluhur masyarakat Rongkong, Kabupaten Luwu Utara, Sulsel.

Liputan6.com, Luwu Utara Hampir sama dengan batik yang ada di Pulau Jawa. Batik Rongkong khas Kabupaten Luwu Utara (Lutra), Sulsel juga memiliki makna tersendiri.

Menurut Bunga Manasa, seorang penenun batik rongkong khas Kabupaten Lutra yang berdomisili di Dusun Salurante, Kecamatan Rongkong, Kabupaten Luwu Utara (Lutra), makna motif dalam batik Rongkong secara garis besar menggambarkan filosofi kehidupan masyarakat Lutra pada umumnya. Yakni menjaga kearifan adat lokal "Sekong Sirenden Sipomandi".

"Motif [batik](batik "") Rongkong itu merupakan lontarak khas Tana Luwu yang menyerap makna saling memupuk dan menjaga kebersamaan serta bergandengan tangan dalam mengarungi bahtera kehidupan," terang Bunga, Selasa (30/7/2019).

Tak hanya itu, ia mengungkapkan jika batik Rongkong merupakan warisan leluhur yang hingga saat ini masih diproduksi oleh masyarakat Rongkong khususnya secara turun-temurun.

"Jenis batik Rongkong itu banyak. Di antaranya Sekong Sirenden, Bunga Rissin, Kulambu Tanete, Rundun Lolo, Tali Tobatu, Pori Lonjong, Pori Roto dan Pori Ta'tak," jelas Bunga.

Tenunan tradisional batik Rongkong, ungkap Bunga, terbuat dari kapas yang dipintal jadi benang kemudian diwarnai menggunakan bahan-bahan alami seperti daun tarun atau indigo juga kulit kayu mengkudu.

Tak hanya itu, bahan utama untuk menguatkan warna batik rongkong juga menggunakan bahan alami yakni diambil dari buah pinang, buah pangi, daun siri, kemiri, bawang merah, jahe dan kulit kayu palli yang selanjutnya dibakar hingga menjadi abu serta asam dan jeruk nipis sebagai pengunci warna.

"Yang unik itu, pembuatan kain batik Rongkong Lutra baik ukurannya besar atau kecil tetap membutuhkan waktu yang sama," ungkap Bunga.

Saksikan video pilihan di bawah ini: