Sukses

Gunung Tangkuban Parahu Waspada, Warga Diminta Jangan Dekati Kawah

Kepala PVMBG, Kasbani menyebutkan, kondisi alat pemantau di pos pengamatan masih berjalan dengan normal.

Liputan6.com, Bandung - Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) mengumumkan kenaikan Gunung Tangkuban Parahu menjadi Waspada (Level II) dari Normal (Level I) karena peningkatan aktivitas vulkanis. Kepala PVMBG, Kasbani menyebutkan, kondisi alat pemantau di pos pengamatan masih berjalan dengan normal.

Kasbani menyatakan, jarak antara pos pengamatan gunung api Gunung Tangkuban Parahu PVMBG dengan pusat kawah sekitar 1.800 meter.

"Alat pemantauan di kami dalam kondisi baik dan berfungsi dengan baik. Jadi Gunung Tangkuban Parahu terpantau dengan sangat baik. Kita ada 4 seismik yang dipantau terus oleh teman-teman di lapangan," kata Kasbani di Ruang Monitoring PVMBG, Bandung, Jumat (2/8/2019).

Selain itu, pihaknya sedang mengusahakan CCTV yang bisa tersambung ke website PVMBG. Sehingga siapapun nantinya bisa melihat perkembangan kawah.

"Gunung Tangkuban Parahu ini terpantau dan terlaporkan dengan baik. Tim kami ada di atas sana yang memantau setiap saat," katanya.

Simak Video Pilihan Berikut Ini

2 dari 2 halaman

Masyarakat Tetap Tenang dan Waspada

PVMBG meminta masyarakat untuk tetap waspada terhadap ancaman bahaya Gunung Tangkuban Parahu pascaerupsi.

"Masyarakat tidak perlu was-was tapi tetap waspada jangan dekati kawah, harus di luar 1,5 kilometer itu aman," katanya.

Sebelumnya, PVMBG meningkatkan status Gunung Tangkuban Parahu dari level I (normal) menjadi level II (waspada). Hal itu seiring adanya peningkatan aktivitas vulkanik di gunung tersebut.

Gunung Tangkuban Parahu kembali mengalami erupsi, pada Kamis (1/8/2019) pukul 20.46 WIB dengan tinggi kolom abu kurang lebih 180 meter dari dasar kawah. PVMBG terus melakukan pengamatan secara intensif untuk memantau aktivitas Gunung Tangkuban Perahu.

Kasbani mengatakan dalam beberapa hari terakhir terjadi peningkatan aktivitas vulkanik di Gunung Tangkuban Perahu. Erupsi pertama terjadi pada 26 Juli dengan ketinggian kolom abu setinggi kurang lebih 200 meter dari atas puncak.

Lalu pada Kamis (1/8/2018) pukul 20.46 WIB, Gunung Tangkuban Parahu kembali mengalami erupsi dan dilanjutkan dengan erupsi lanjutan. Sampai Jumat (2/8/2019) pukul 08.00 WIB, tercatat ada 8 kali erupsi yang terjadi.