Liputan6.com, Bandung - Pemadaman listrik akibat gangguan transmisi milik PLN membuat juru pangkas rambut kalang kabut. Seperti yang dialami Dika Arya Saputra (30), salah satu pekerja tempat pangkas rambut berlabel Brocode di Jalan Pager Gunung, Kota Bandung, Minggu, 4 Agustus 2019.
Siang itu, Dika sedang bertugas mencukur seperti biasanya. Dia menceritakan, ada tiga pelanggan yang sedang dicukur sekitar pukul 12. Saat sedang memotong salah satu langganannya, listrik tiba-tiba padam.
Advertisement
Baca Juga
"Saat kejadian mati lampu, kaget karena tidak ada pemberitahuan akan ada pemadaman listrik," kata Dika ditemui di Brocode Babershop, Senin (5/8/2019).
Setelah menunggu sekitar 30 menit, listrik tak kunjung menyala. Dia pun mendapatkan informasi yang tersebar di media massa jika listrik mengalami padam secara luas tak hanya di Bandung.
"Di sini, kalau lagi motong rambut tapi listriknya mati, biasanya kita tawarkan untuk dilanjutkan di cabang yang lain. Tapi kan kemarin semua wilayah mati listrik," ujarnya.
Tak mau kehabisan akal, Dika coba menawarkan solusi kepada pelanggannya yang baru saja dicukur. Pilihannya, pelanggan lanjut mencukur dengan alat seadanya atau diberi korting harga. Selain itu, pelanggan mendapat garansi untuk melanjutkan potongan pada hari berikutnya.
"Karena matinya listrik dari pusat kan enggak ada kepastian nyala kapan. Ditawarkan ke pelanggan mau dilanjut dengan alat seadanya dan dia mau," ujar Dika.
"Nah, untungnya sih modelnya enggak ekstrem. Kalau model fade kan bingung karena memang harus pakai mesin. Untung aja pelanggan saya itu modelnya normal-normal aja gitu," sambung Dika.
Simak Video Pilihan Berikut Ini
Diberi Potongan Harga
Akan tetapi, masalah yang dihadapi Dika masih belum selesai. Karena selain mesin tak nyala, lampu yang padam membuat ruangan menjadi gelap dan AC ikut padam.
Pelanggan Dika pun akhirnya bersedia dibawa keluar ruangan. Dengan alat pemotong berupa gunting dan mesin cukur bertenaga baterai, dia pun melanjutkan kegiatan mencukur.
"Untungnya sudah bikin pola di bawah dan samping. Tinggal pakai mesin (baterai) sedikit dan gunting," katanya.
Dika juga menceritakan kejadian pelanggan lain yang nyaris selesai mencukur. Setelah rambut dipotong, pelanggan itu sedang dikeramas atau dicuci rambutnya.
"Di sini kebetulan ada tiga orang. Cuma yang satu hampir finishing tinggal sampoan. Nah, saat mengeringkan rambut itu kita gak pakai hair dryer. Jadinya pakai handuk walau enggak terlalu kering," ucapnya.
Menurut Dika, sudah menjadi aturan resmi perusahaan untuk memberi potongan harga jika menghadapi gangguan seperti mati listrik.
"Setelah dipotong itu kita beri tiga hari garansi. Jadi pelanggan bisa balik lagi," ujarnya.
Dika mengaku, saat akhir pekan banyak pelanggan yang memotong rambut. Jumlahnya bisa mencapai 60 orang dalam sehari.
"Tapi karena mati listrik dan baru nyala lagi jam setengah enam sore, hanya ada 15 pelanggan yang bisa dilayani," katanya.
Advertisement