Sukses

Teror Harimau Sumatra Bikin Panik Karyawan Perusahaan Minyak di Siak

Sejumlah karyawan dan petugas keamanan di areal GS 5 PT Chevron Pasifik Indonesia (CPI) Minas, Siak, dibuat ketakutan oleh Harimau Sumatra.

Liputan6.com, Pekanbaru - Sejumlah karyawan dan petugas keamanan di areal GS 5 PT Chevron Pasifik Indonesia (CPI) Minas, Siak, dibuat ketakutan oleh Harimau Sumatra. Satwa belang ini masuk ke areal operasi perusahaan minyak asal Amerika itu dan berusaha menerobos pagar setinggi satu meter lebih.

Video kemunculan Harimau Sumatra ini dengan cepat beredar luas di media sosial. Belum diketahui siapa dan kapan video itu diabadikan pengemudi mobil yang berjarak hanya beberapa meter saja dari satwa dimaksud.

Setelah beberapa detik mengitari pagar dan berusaha menerobosnya, harimau tadi lalu berlari ke jalan. Pengemudi tadi langsung memacu kendaraan dan tidak mengikuti kemana arah harimau tadi pergi.

"Aden iko lah yang den takuikkan kalau pulang malam (saya inilah yang ditakutkan kalau pulang malam)," ucap pengambil video tadi berbicara kepada rekannya.

Kabid II Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Riau Heru Sutmantoro dikonfirmasi menyebut pihak CPI sudah melapor Rabu pagi, 7 Agustus 2019. Dia bersama timnya sudah turun ke lokasi dan berkoordinasi dengan pihak perusahaan asal Amerika itu.

"Saya tanya, katanya video itu tadi pagi. Tapi belum ketemu dengan orang yang mengambil video, nanti diminta keterangan juga ke orangnya," sebut Heru dikonfirmasi dari Pekanbaru.

Heru menyebut dirinya bersama pihak CPI dan tujuh anggota BBKSDA dalam perjalanan ke lokasi harimau itu muncul. Dia menyebut perjalanan ke lokasi penampakan satu jam lebih.

Ke lokasi, Heru membawa sejumlah peralatan. Di antaranya kerangkeng besi, senjata bius oleh tim medis dan dokter hewan dan senjata api sebagai keamanan diri.

"Langkah pertama ke lokasi dulu, memastikan apakah harimau itu masih ada di sana. Ada 12 orang ke sana, gabungan BBKSDA dan Chevron," kata Heru.

2 dari 2 halaman

Pastikan Keadaan Harimau

Seandainya harimau masih ada di lokasi, Heru menyebut akan mengamati fisiknya. Apakah masih sehat atau terluka secara fisik karena jerat.

Jika terluka, penangkapan dan evakuasi harus dilakukan. Dia menyatakan, harimau terluka harus dirawat karena tidak mampu hidup bebas di alam liar.

"Kalau masih sehat akan digiring ke habitatnya oleh petugas," ucap Heru.

Kabar di lapangan, sejumlah karyawan dan sekuriti CPI masih mengurung diri dalam sebuah gedung. Tidak diketahui apakah itu pos ataupun rumah dinas karyawan di lokasi.

"Belum diketahui apa sudah berani keluar, makanya dicek ke lokasi kondisinya," terang Heru.

Heru menjelaskan, lokasi kemunculan harimau itu merupakan areal operasi perusahaan dan tertutup untuk umum. Ke lokasi harus menggunakan baju standarisasi perusahaan lengkap dengan keamanan.

"Kabar munculnya dari kemarin, itu informasinya. Sementara video yang beredar itu diambil Rabu pagi," jelas Heru.

 

Simak juga video pilihan berikut ini: