Liputan6.com, Bandung Pembagian daging kurban di Gang Cibunut RW 07 Cibunut, Kelurahan Kebon Pisang, Kecamatan Sumur Bandung, Kota Bandung terlihat tak biasa. Sebab, kantong daging kurban yang dipakai dianggap lebih ramah lingkungan yaitu mengganti penggunaan kresek dengan misting.
Ketua RW 07 Herman Sukmana (53) mengatakan, tahun 2018 lalu, panitia kurban menerapkan penggunaan besek atau bongsang yang terbuat dari bambu kayu.
Namun, akibat tidak adanya pengelolaan besek bekas wadah daging, bungkusan tersebut tetap menyisakan persoalan sampah.
Advertisement
"Betul besek bisa diurai tapi kan tidak termanfaatkan. Jadi kita gunakan misting, walau bahannya plastik tapi bisa dipakai tahun berikutnya lagi," kata Herman ditemui di Masjid At-Taqwa, lokasi pembagian daging kurban warga RW 07 Cibunut, Minggu (11/8/2019).
Baca Juga
Sekurangnya 800 wadah berwarna putih transparan itu disiapkan untuk mendistribusikan lima daging sapi dan 12 daging domba. Ratusan misting tersebut akan dibagikan kepada 670 kepala keluarga yang tinggal di 10 RT.
Herman menyebutkan, pembelian misting ini berasal dari urunan warga. Satu misting dibeli dengan harga Rp3.000.
"Uangnya dikumpulkan dari urunan sekitar 50 warga. Bukan saja warga sini, tapi orang dari luar juga ada yang akhirnya mau ikut menyumbang," katanya.
Harga misting memang lebih mahal dibanding kresek plastik. Namun demikian, penggunaan misting yang bisa dipakai berkali-kali dapat meminimalisir penggunaan kresek plastik yang hanya sekali pakai.
"Misting setelah diberikan ke warga tanggung jawabnya hanya dicuci dan dikembalikan ke pengurus RT/RW," ujarnya.
Herman berharap, aksi mengurangi sampah plastik ini bisa dilanjutkan pada tahun berikutnya. Bahkan dengan adanya misting ini bisa dimanfaatkan dalam kegiatan lain.
"Penggunaan misting ini sejalan dengan imbauan dari pemerintah Kota Bandung, bahwa pembagian daging kurban itu menggunakan bahan yang ramah lingkungan," katanya.