Sukses

Hujan Turun, Titik Panas Masih Betah Bertengger di Riau

Hujan bersifat lokal sedang hingga deras mengguyur Pekanbaru dan beberapa daerah di Riau ternyata belum mampu mengurangi kabut asap dan menghilangkan titik panas.

Liputan6.com, Pekanbaru - Beberapa wilayah di Riau, termasuk Pekanbaru, diguyur hujan sedang hingga deras pada Senin pagi, 12 Agustus 2019. Air langit yang sudah hampir tiga pekan tak turun ini membuat masyarakat gembira dengan harapan kabut asap menghilang.

Tak hanya kabut asap, masyarakat Riau yang sebelumnya melaksanakan salat Istisqa, berharap hujan mematikan kebakaran lahan di berbagai kabupaten di Riau. Hal ini beralasan karena Senin pagi titik panas indikasi kebakaran lahan terpantau 156 titik.

"Mudah-mudahan dengan turunnya hujan ini, kabut asap di Pekanbaru hilang dan kebakaran lahan di Riau padam," ucap warga bernama Putri.

Dia menjelaskan, hujan turun sejak pagi. Hujan dirindukan ini memang bersifat lokal dan tidak merata di Pekanbaru.

"Terkadang berhenti, lalu hujan lagi. Tadi kata teman saya di kecamatan lain, tidak hujan," katanya.

Terpisah, Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika Pekanbaru sempat mengeluarkan peringatan dini tentang potensi hujan. Ada dua kali badan yang berkantor di dekat Bandara Sultan Syarif Kasim itu mengeluarkan peringatan hujan.

Pukul 08.00 WIB, BMKG menyebut potensi hujan intensitas sedang hingga lebat bersifat tidak merata dan disertai petir terjadi di Bengkalis, Siak, sebagian Pekanbaru dan sebagian Kampar.

"Kondisi ini dapat meluas hingga ke Kabupaten Kuantan Singingi dan berlangsung pukul 10.00 WIB," sebut staf BMKG Yasir.

Pukul 10.00 WIB, BMKG kembali mengeluarkan peringatan dini potensi hujan. Berpotensi sedang hingga lebat, hujan diprakirakan turun di sebagian wilayah Siak, sebagian Pelalawan dan sebagian Kampar.

"Kondisi ini diprakirakan meluas hingga Kepulauan Meranti dan berlangsung hingga pukul 12.00 WIB," ucap Yasir.

Hanya saja, harapan masyarakat agar kabut asap dan kebakaran lahan padam dengan turunnya hujan tidak sepenuhnya tercapai. Titik panas jelang petang hari memang menurun tapi angkanya tetap berada di atas seratus titik.

Hal ini bisa dimaklumi karena hujan turun tidak di daerah yang saat ini banyak titik panasnya, seperti Kabupaten Rokan Hilir dan Indragiri Hulu serta Indragiri Hilir.

Beberapa hari belakangan, termasuk Kabupaten Pelalawan, daerah tersebut paling banyak menyumbang titik panas dan kabut asap kebakaran lahannya terbawa angin ke Pekanbaru.

"Siak sebelumnya juga menjadi daerah penyumbang banyak titik panas," terang Yasir.

2 dari 2 halaman

Ratusan Titik Panas

Berdasarkan pantauan satelit yang digunakan BMKG, Senin petang ada 105 titik panas terdeteksi di Riau. Paling banyak ada di Kabupaten Rokan Hilir yaitu 31 titik, Indragiri Hilir 19 titik panas, Pelalawan 16, dan Indragiri Hulu 11 titik.

Berikutnya di Kabupaten Bengkalis, sembilan titik, Kepulauan Meranti empat titik, Kampar empat titik, Dumai tiga titik, Siak 10 titik, dan Rokan Hulu satu titik panas.

"Kalau secara keseluruhan di Pulau Sumatra, itu ada 160 titik. Selain Riau, titik panas terdeteksi di tujuh provinsi, di antaranya Bangka Belitung, Kepulauan Riau, Jambi, Sumatra Utara dan Sumatra Selatan. Hanya Aceh dan Lampung tidak ada titik panas," sebut Yasir.

Dari ratusan titik panas di Riau, tambah Yasir, yang dipercaya sebagai titik api atau telah terjadi kebakaran lahan ada 64 titik. Paling banyak ada di Rokan Hilir yaitu 21 titik dan Pelalawan serta Indragiri Hilir masing-masing 10 titik panas.

"Berikutnya di Bengkalis lima titik, Rokan Hulu satu titik, Indragiri Hulu delapan titik, Kepulauan Meranti tiga titik dan Siak enam titik," kata Yasir.

 

Simak video pilihan berikut ini: