Liputan6.com, Pekanbaru - Lagu Indonesia Raya berkumandang di lokasi kebakaran lahan Rimbo Panjang, Kecamatan Tambang, Kabupaten Kampar.
Dua orang berseragam orange cermat mengikuti irama lagu karangan Wage Rudolf Soepratman itu sembari menaikkan bendera Merah Putih.
Seorang perempuan berseragam serupa menjadi dirigen bagi belasan personel Manggala Agni Pekanbaru yang menyanyikan lagu kebangsaan. Pasukan lalu bubar setelah Upacara Kemerdekaan Indonesia selesai dilaksanakan.
Advertisement
Baca Juga
Bukannya pulang ke rumah masing-masing, mereka kembali bertugas memadamkan kebakaran lahan di kawasan itu. Sudah hampir tujuh hari lahan gambut di sana membara dan mulai teratasi karena hujan turun.
"Tapi masih berasap, kebakaran memang tidak luas tapi dekat pemukiman masyarakat," kata Kepala Pengendalian Operasi Manggala Agni Pekanbaru, Edwin Putra, Sabtu siang, 17 Agustus 2019.
Edwin menjelaskan, Manggala Agni di Riau tidak bisa melaksanakan upacara kemerdekaan Indonesia di kantor. Pasalnya saat ini masih terpantau sejumlah titik api di Bumi Lancang Kuning meski tidak separah tiga hari lalu.
Meski berjibaku memadamkan api agar Riau bebas kabut asap, panggilan jiwa melaksanakan upacara kemerdekaan tidak bisa tertunda. Seolah melawan tindakan pembakaran lahan, lokasi kebakaran dijadikan tempat pelaksanaan.
"Ini bentuk apresiasi memperingati hari kemerdekaan dan mengenang jasa pahlawan," ucap Edwin.
Dia menjelaskan, hari kemerdekaan Indonesia kali ini tidak diselimuti kabut asap. Selain dibantu alam dengan turunnya hujan, usaha Manggala Agni bersama TNI dan Polri bisa mengatasi sejumlah titik kebakaran lahan.
"Kemarin yang di belakang terminal Pekanbaru sudah padam, ini menjadi kado upacara kemerdekaan," kata Edwin.
Beragam Lomba
Selain di lokasi ini, Edwin menyebut masih ada kebakaran lahan lain, tepatnya di Jalan Cendrawasih, Desa Karya Indah. Kebakaran di sana sudah berlangsung tiga pekan lebih.
"Sudah tujuh hektare luas kebakarannya, nanti dicek perkembangannya," kata Edwin.
Untuk mendinginkan lahan gambut di Tambang dan Karya Indah, ada 30 personel Manggala Agni dikerahkan. Personel dibagi dua tim dan punya masa tugas selama sepekan.
"Setelah seminggu, ganti personel lainnya. Pakai rollingan gitu. Kalau lebih sepekan, itu tidak normal, nanti ada yang sakit," jelas Edwin.
Menurut Edwin, upacara kemerdekaan di lokasi kebakaran lahan bukan pertama kali dilakukan. Sebelumnya juga pernah, tapi lokasi dan jumlah personel yang ikut berbeda.
Hanya saja tahun ini, usai upacara juga dilaksanakan lomba 17-an untuk menyemarakkan kemerdekaan. Petugas pemadam dari TNI dan Polri juga diajak bergabung untuk memeriahkan lomba.
"Ada lomba makan kerupuk dan menangkap belut," kata Edwin.
Advertisement
Upacara di Pelalawan
Tak hanya di Pekanbaru, upacara kemerdekaan di lokasi kebakaran lahan juga dilaksanakan personel Polres Pelalawan dan tim pemadam dari Balai Taman Nasional Tesso Nilo.
Tanah di lokasi upacara sudah menghitam dan sebagiannya menjadi abu karena terbakar hebat dalam beberapa hari belakangan. Pelalawan, termasuk TNTN, juga menjadi daerah paling banyak titik panas dalam tiga pekan terakhir.
Menurut Kapolres Pelalawan Ajun Komisaris Besar Kaswandi Irwan SIK, lokasi kebakaran di TNTN ada di Flying Squad, Kecamatan Ukui. Ada 28 orang yang mengikuti upacara kemerdekaan pada Sabtu pagi itu.
"14 merupakan personel Polres dan sisanya dari tim pemadam Balai TNTN," ucap Kaswandi.
Menurut Kaswandi, upacara kemerdekaan harus dilakukan meskipun itu ada di lokasi kebakaran lahan. Hal ini sebagai penghargaan kepada pahlawan yang telah berjuang kemerdekaan Indonesia.
"Usai upacara, tim di sana kembali memadamkan sisa kebakaran dan juga dilakukan patroli," kata Kaswandi.
Saksikan video pilihan berikut ini: