Liputan6.com, Kendari - Tiga orang korban kapal terbakar di perairan Konawe pada Jumat, 16 Agustus 2019 malam, ditemukan tewas, Selasa (20/8/2019). Ketiganya yakni, Ruslan (25), Lantapa (74), dan Herianto (23).
Lantapa dan Ruslan, berstatus ayah dan anak. Sedangkan Heriyanto, merupakan warga Kota Kendari yang tinggal di Salabangka, Sulawesi Tengah.
Dari informasi pihak keluarga, Ruslan (25) merupakan calon pengantin yang akan melamar kekasihnya di Sulawesi Tengah, Sabtu (17/8/2019) malam. Saat berangkat bersama ayahnya, Lantapa, dan adiknya Suryanti (19) yang berhasil selamat, kapal yang ditumpanginya terbakar.
Advertisement
Baca Juga
Suryanti menceritakan, kakaknya bakal melamar seorang wanita bernama Yuli. Keduanya sudah mengenal sejak lama.
"Tapi lamaran ini tak jadi, karena Ruslan dan ayahku belum ditemukan setelah kapal tenggelam," ujar Suryanti, ditemui usai insiden kapal terbakar.
Informasi beredar dari pihak keluarga, Ruslan dan Lantapa ternyata juga membawa uang untuk acara lamaran. Ruslan rencananya akan menikahi calon istrinya yang bernama Yuli, akhir Agustus 2019.
Data dari Kantor SAR Kendari, ketiga korban ditemukan pada Selasa subuh. Heriyanto ditemukan sekitar 500 meter dari TKP kapal terbakar, pukul 02.00 Wita. Dia dikenali dari jam tangan Charles Delon miliknya berdasarkan keterangan keluarga.
Ruslan ditemukan Basarnas Kendari pukul 06.00 Wita, berjarak sekitar 400 meter dari lokasi kapal terbakar. Ayahnya, Lantapa, ditemukan sejam lebih setelahnya, dengan jarak 1,5 mil laut.
Kepala Kantor SAR Kendari, Djunaidi mengatakan, pihaknya tetap melanjutkan pencarian 3 korban hilang lainnya yang belum ditemukan. Ketiganya, Iti (50), Faisal (20), dan Nurlaila (40).
"Kami terus melakukan pencarian, tim sudah disebar sejak hari pertama. Saat ini, ada 8 orang penyelam dari Kantor SAR Kendari dan Universitas Halu Oleo," ujar Djunaidi.
Dia mengatakan, radius lokasi pencarian akan terus dikembangkan tim SAR. Dia memastikan, pihaknya bekerja maksimal menemukan korban kapal terbakar.
Penjelasan DVI Polda Sultra
Setelah ditemukan, 3 korban kapal terbakar di perairan Konawe, langsung dibawa ke RS Bhayangkara Kendari. Ketiganya diperiksa dan dipastikan identitasnya.
Dokter Forensik RS Bhayangkara, dr Mauludduin menjelaskan, ketiga korban baru muncul di permukaan setelah 4 hari kecelakaan. Alasannya, saat itu tubuh manusia sudah melalui proses pembusukan.
"Umumnya pada kasus tenggelam, korban tanpa pelampung akan tenggelam pada hari pertama," jelas Mauluddin, Selasa (20/8/2019).
Dia melanjutkan, pada hari ketiga hingga hari ketujuh, korban akan muncul ke atas permukaan laut. Hal ini terjadi, karena timbulnya gas pembusukan.
"Setelah 7 hingga 10 hari, gas pembusukan akan hilang dan korban akan tenggelam kembali," jelas Mauluddin.
Diketahui, KM Izhar terbakar di perairan Desa Tapulaga, Kecamatan Soropia, Kabupaten Konawe. Saat itu, hanya ada 33 orang penumpang yang masuk dalam daftar manifes pihak Syahbandar Kendari.
Setelah kapal terbakar, ternyata jumlah penumpang mencapai 87 orang. Sebanyak 74 penumpang selamat, 7 meninggal dunia, dan 3 orang hilang.
Saksikan juga video pilihan berikut ini:
Advertisement