Sukses

Kematian Preman Kampung Bawa Petaka bagi Warga di Indragiri Hilir

Seorang warga di Indragiri Hilir terkena serpihan puluru dari personel Polsek Keritang ketika menangkap preman kampung yang sering berbuat onar.

Liputan6.com, Indragiri Hilir - Tewasnya preman kampung bernama Hendri di Parit I Desa Kotabaru Seberida, Kecamatan Keritang, Kabupaten Indragiri Hilir, Riau, ternyata juga berujung maut bagi warga lainnya bernama Firdaus alias Sipir. Dia terkena serpihan peluru ketika menyaksikan Hendri ditembak polisi.

Kejadian ini dibenarkan Kapolres Indragiri Hilir Ajun Komisaris Christian Ronny SIK. Dia menyebut korban serpihan peluru itu meninggal setelah beberapa hari dirawat di Puskesmas.

"Terkena serpihan peluru di bagian perutnya, bukan peluru nyasar tapi serpihan peluru yang awalnya mengenai Hendri," kata Christian kepada Liputan6.com, Kamis pagi, 22 Agustus 2019.

Christian menyebut dirinya sudah melayat korban serpihan peluru ini pada Rabu siang, 21 Agustus 2019. Dia mendatangi rumah duka di Jalan Sederhana, Kecamatan Tembilahan, Indragiri Hilir.

Christian juga menyaksikan proses salat jenazah dan ikut mengantarkan korban ke makam. Christian juga ikut mengangkat keranda jenazah bersama masyarakat dan anggotanya yang hadir di sana.

"Yang hadir itu ada Kasat Binmas, Kasubbag Humas, Kapolsek Keritang dan beberapa personel lainnya," ucap Christian.

Atas kejadian ini, Christian menyampaikan turut berbelasungkawa kepada keluarga korban. Dia menyebutkan kejadian ini bukanlah hal yang disengaja dan di luar kehendak anggotanya.

"Karena saat ditangkap, pelaku Hendri melawan sehingga ditembak. Serpihan peluru mengenai korban," kata Christian.

2 dari 2 halaman

Kronologi Kejadian Penembakan

Christian berharap kejadian ini tidak terulang lagi ke depannya. Dia meminta masyarakat agar menjauh dari lokasi ketika polisi menangkap pelaku tindak pidana.

Kejadian ini bermula ketika Polsek Keritang mendapat laporan Hendri berulah dan membuat masyarakat di sana resah. Preman kampung itu dilaporkan telah mengejar beberapa warga memakai parang tanpa sebab yang jelas.

Senin tengah malam, 19 Agustus 2019, Kanit Reskrim, Kanit Intel, dan beberapa personel Polsek Keritang datang ke kampung itu untuk menangkap pelaku. Saat itu, pelaku membawa badik di jalanan.

Tahu dirinya akan ditangkap, Hendri menghunuskan badiknya ke petugas. Polisi sudah memberi peringatan dengan tembakan ke udara dan menghitung sampai tiga agar pelaku menjatuhkan badiknya.

"Saat itu, pelaku menyerang polisi dan bergumul. Kanit Reskrim kena sabetan badik, makanya ditembak ke arah paha," sebut Christian.

Tembakan polisi ini mengenai paha pelaku dan serpihannya mengenai sipir yang berada di lokasi. Kanit Reskrim dan Sipir, termasuk pelaku dibawa ke Puskesmas untuk perawatan.

"Pelaku akhirnya tewas, Kanit Reskrim masih dirawat. Namun warga yang menyaksikan tadi dan terkena serpihan peluru akhirnya meninggal dunia," kata Christian.

 

Simak video pilihan berikut ini: