Liputan6.com, Denpasar - Wacana pemindahan ibu kota Indonesia ke Kalimantan disambut pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng). Wakil Gubernur Kalteng, Habib Ismail bin Yahya menyampaikan kesiapan provinsinya sebagai ibu kota. Dari aspek ketersediaan lahan, Habib Yahya menjelaskan jika daerahnya telah menyiapkan lahan sekitar 300-500 ribu hektare.
"Untuk lahan kami sudah siapkan 300-500 ribu hektare lahan yang belum ada pemiliknya. Jadi, tidak ada istilah ganti rugi. Ketersediaan lahan kami siap," kata Habib Yahya saat ditemui di arena Muktamar V PKB di Bali International Convention Center (BICC) Nusa Dua, Bali, Rabu, 21 Agustus 2019.
Advertisement
Baca Juga
Tak hanya dari aspek lahan, aspek teknis lainnya pun Habib Yahya mengatakan, daerahnya tengah bersiap. Salah satunya adalah pengelolaan sampah, juga pelabuhan, bandara dan kesiapan lainnya telah dimiliki oleh daerahnya. "Kalau diperlukan dibuat pelabuhan baru, kami siap. Bandara kami juga sudah luas," ujarnya.
Begitu pula dengan sistem jaringan kelistrikan. Habib Yahya mengaku Kalteng telah menyiapkannya dengan baik sistem kelistrikan dalam rangka menyikapi wacana pemindahan ibu kota. Ia yakin pasokan listrik untuk ibu kota negara akan tersedia dengan baik. "Kami sudah hitung bahkan kami masih memiliki surplus listrik kalau ibu kota di Kalteng," tutur dia.
Ia juga mengaku telah menyosialisasikan kepada masyarakat mengenai wacana pemidahan ibu kota. Kesiapan masyarakat pun cukup baik, oleh karena mereka juga sudah terbiasa menerima arus transmigrasi.
"Kami juga sudah pikirkan baik-baik mengenai pasokan kebutuhan air bersih. Semua sudah kami pikirkan. Nantinya Palangkaraya akan menjadi daerah resapan air. Saya tegaskan intinya Kalteng siap seratus persen jika ditunjuk jadi Ibu Kota baru," dia menegaskan.
Â
Simak video pilihan berikut ini: