Liputan6.com, Padang - Kabupaten Pesisir Selatan Provinsi Sumatera Barat (Sumbar), tidak hanya dikenal sebagai kawasan wisata bahari dengan panorama indahnya saja, tetapi juga ada sejarah tentang motif batik khas yang berusia lebih dari dua abad.
Motif batik tersebut yaitu Mandeh Rubiah, yang terinspirasi dari naskah kuno di Rumah Gadang Mandeh Rubiah di Kabupaten Pesisir Selatan Sumbar.
Menurut Filolog Universitas Andalas (Unand) Padang Pramono, ada empat motif utuh dari naskah kuno di Rumah Gadang Mandeh Rubiah yang dilahirkan menjadi motif batik.
Advertisement
"Motif utuh ini berpotensi dikembangkan hingga dua puluh kali lipat, tergantung dari kreativitas para perajin," ujarnya, Senin (26/8/2019), dilansir Antara.
Baca Juga
Namun hingga sekarang, mereka masih membutuhkan waktu untuk memberikan nama pada keempat motif tersebut dan mewujudkannya.
Batik Mandeh Rubiah sendiri mempunyai banyak keunggulan, seperti memiliki akar kebudayaan yang kuat, karena berasal dari warisan budaya. Lalu sarat akan sejarah yang tidak ada duanya, sehingga menjadikan motif batik di Provinsi Sumbar tersebut lebih eksklusif.
"Itu hanya beberapa dari banyak keunggulan yang dimiliki batik Mandeh Rubiah. Yang pasti hal tersebut tidak dimiliki oleh kreativitas-kreativitas yang lahir saat ini," katanya.
Hal itu juga sejalan dengan Undang-Undang (UU) Nomor 15 Tahun 2017 tentang Pemajuan Kebudayaan. UU ini mengamanahkan pemerintah membuat ekosistem budaya yang mencakup melestarikan, mengembangkan, dan memanfaatkannya.
Batik Mandeh Rubiah diluncurkan oleh Ketua Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Pesisir Selatan, Lisda Hendrajoni, pada hari Sabtu (24/8/2019). Launching ini juga turut dihadiri oleh Bupati Hendrajoni, pewaris tahta Mandeh Rubiah VII serta keluarga.
Pada peluncuran batik Mandeh Rubiah Sumbar ditampilkan juga cara pembuatan batik. Batik Mandeh Rubiah yang siap pakai juga dipamerkan oleh beberapa model.
Simak video pilihan berikut ini: