Sukses

Danggong, Membangkitkan Roh Kesenian Rakyat Melayu Klasik

Tari Danggong memiliki tingkat adaptasi dan daya tahan seperti kesenian rakyat populer.

Liputan6.com, Batam - Salah satu anak kebudayaan Melayu yang sangat mengakar berupa tarian. Meski memiliki gerak dasar yang khas melayu, namun ada tarian yang lahir dari rahim masyarakat pesisiran. Mari menyaksikan kesenian rakyat klasik Melayu.

Tari Danggong. Lahir, membesar dan merasuk di masyarakat kebanyakan di wilayah pesisir. Tarian ini jelas merupakan tarian yang digubah para nelayan.

Menurut Abdullah Basir, ketua Sanggar Kesenian Budaya Melayu Pulau Panjang, Joged Danggong sesungguhnya sebuah kesenian rakyat yang bisa dianggap sebagai tarian klasik Melayu. Biasa dipertontonkan dengan berkeliling antar pulau di Melayu.

"Danggong itu tarian Melayu yang diiringi musik perpaduan Gendang dan Gong," kata Abdulah Basir, Minggu (25/08/2019).

Dari nama alat musik kendang dan gong itulah nama Danggong bermula. Tentu saja penyebutan itu seperti kebiasaan masyarakat kita, yaitu untuk mempermudah. Sebagaimana seni di Cirebon yakni gitar dan suling menjadi tarling.

"Tarian Danggong bermula dari tarian masyrakat Pulau Panjang, Kecamatan Pulau Galang sekitar tahun 1950 - 1960," kata Abdullah Basir.

Watak kesenian rakyat yang sangat adaptatif dengan budaya populer, maka ketika berbagai musik pop, dangdut dan juga lainnya menjadi tren dan arus utama, mata tari Danggong mulai menepi. Apalagi budaya-budaya populer itu lebih fleksibel dan tak ada pakem ketika menari.

"Sejak itu, tarian klasik ini mulai kehilangan daya tarik. Tari Danggong juga sudah berupaya tak seperti tari Melayu klasik lain misalnya Tari Persembahan yang memiliki pakem dan digelar di hadapan bangsawan, tari Danggong sebagai kesenian rakyat wataknya lebih luwes," kata Abdullah Basir.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Diakomodasi Pemerintah

Keluwesan tari Danggong yang mencoba bermimikri dan terus adaptatsi dengan dinamika kebudayaan modern bisa diakomodir karena tidak ada Langgam (lagu) khusus. Semua lagu Melayu bisa dijadikan ilustrasi musik tarian ini.

Fokus tontonan ada pada gerak dan gesture penarinya. Dpontanitas gerak sang penari ketika mengikuti ritme yang dihasilkan suara gendang menjadi daya kejut dan daya tarik bagi penonton.

"Prinsip utamanya tari Danggong adalah hiburan rakyat biasa. Jadi tak banyak pakem dan aturan yang mengatur musik maupun gerak," kata Abdullah.

Kemampuan adaptasi tari Danggong diuji dan menemukan muaranya ketika mampu berkolaborasi dengan teater klasik Melayu Mak Yong.

Kepala Dinas Pariwisata Kota Batam Ardi Winata menyatakan setuju jika tari Joging atau Danggong masuk dalam kategori tari klasik Melayu. Meskipun tidak diperuntukkan bagi bangsawan, namun sudah bisa dimasukkan dalam seni tari klasik Melayu.

"Sekarang mulai banyak dipakai dan dipentaskan di akhir acara. Ini menjadi tarian keakraban setelah ada acara dan saling mengenal," kata Ardi.

Dinas Pariwisata mulai memperhatikan dan menjadikan tari Danggong sebagai pengisi acara even sering di pentaskan di ivent - iven besar pemko besar yang melibatkan Pemerintah Kota Batam.

Langkah Dinas Pariwisata itu dimaksudkan untuk terus menjaga denyut nadi kesenian rakyat klasik yang asli Melayu. Bahkan saat ini dimasukkan sebagai salah satu dari 10 kategori Warisan Budaya Melayu. Usulan disampaikan Pemerintah Kota Batam ke Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.

"Untuk lebih menghidupkan, bisa juga nanti dimasukkan sebagai salah satu tari pergaulan dari banyak tarian pergaulan Melayu klasik," kata Ardi.

Simak video pilihan berikut:

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.