Sukses

Ini 4 Kecamatan yang Disiapkan Penajam Paser Utara untuk Lokasi Ibu Kota Baru

Pemerintah Kabupaten Penajam Paser Utara sudah menyiapkan empat ribu hektare lahan sebagai lokasi ibu kota baru pengganti DKI Jakarta.

Liputan6.com, Balikpapan - Pesiden Joko Widodo mengumumkan lokasi ibu kota baru yakni Kalimantan Timur, tepatnya di Kabupaten Penajam Paser Utara dan Kutai Kartanegara. Pengumuman yang disampaikan presiden di Jakarta, Senin (26/8/2019) ini menjawab teka teki daerah pengganti Jakarta sebagai ibu kota.

Sementara itu, pemerintah Kabupaten Penajam Paser Utara jauh-jauh hari sudah menyiapkan empat ribu hektare lahan. Wilayahnya di Kecamatan Penajam, Kuaro, Babulu, dan Sepaku.

"Kami siapkan lokasi ibu kota di empat kecamatan Penajam," ungkap Bupati PPU Abdul Gafur Mas’ud, saat pertemuan membahas rencana pembangunan jangka menengah nasional (RPJMN) regional Kalimantan yang digelar Kementerian Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) di Balikpapan, Rabu 21 Agustus 2019 .

Sejak awal, Gafur sudah yakin wilayahnya akan terpilih menjadi ibu kota. Kajian Bappenas dan akademisi pun menetapkan skor tinggi bagi Penajam.

"Kami punya lahan yang luas, datar dan mungkin bisa gratis di Penajam," paparnya.

Sebagai kabupaten muda, Penajam punya keunggulan bertetangga Balikpapan dengan kelengkapan infrastrukturnya. Balikpapan merupakan kota terbesar di Kalimantan yang memiliki bandara dan pelabuhan laut skala internasional.

"Selain itu, seluruh wilayah Kaltim bebas dari ancaman bencana gempa bumi atau jalur ring of fire di Indonesia,” tegasnya.

Sehingga, Penajam sangat menunggu presiden mengumumkan nama ibu kota negara bulan Agustus ini. "Saat Penajam resmi ditunjuk, kami akan siapkan lahan esok harinya," papar Gafur.

Gafur memang sangat optimistis. Apalagi, Bappenas tegas menolak Taman Hutan Rakyat (Tahura) Bukit Soeharto menjadi lokasi ibu kota negara.

"Tahura Bukit Soeharto merupakan area konservasi, tidak mungkin menjadi lokasi ibu kota. Apa kata dunia internasional," ungkap Bambang.

Kaltim awalnya mengusulkan Kawasan Industri Maritim Buluminung di PPU jadi lokasi ibu kota, bulan Desember 2015 silam. Gubernur Kaltim masa itu, Awang Faroek Ishak menyampaikan langsung ke Jokowi yang sedang meninjau proyek di PPU.

Berjalannya waktu, Gubernur Kaltim Isran Noor mendadak mendorong Tahura Bukit Soeharto menggantikan Buluminung sebagai lokasi ibu kota baru. Inisiatifnya langsung memperoleh penolakan aktivis lingkungan di Kaltim.