Sukses

Mentan Targetkan Sumsel Jadi Provinsi Terbesar Penyumbang Pangan Nasional

Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman optimistis Provinsi Sumsel bisa jadi provinsi penyumbang pangan terbesar di Indonesia.

Liputan6.com, Palembang - Sektor pertanian yang kian meningkat di Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel), membawa kawasan ini menduduki peringkat ke-5 sebagai penyumbang pangan nasional.

Prospek yang baik ini ternyata dipercaya bisa lebih dimaksimalkan dengan peningkatan saluran pangan dari Sumsel ke seluruh Indonesia.

Menurut Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman, potensi pertanian di Sumsel sudah sangat bagus. Terlebih posisi sebagai penyumbang pangan terbesar di nasional terus meningkata.

“Kemarin Sumsel itu peringkat ke-8 untuk penyumbang pangan nasional, sekarang sudah peringkat ke-5," katanya dalam Rapat Koordinasi Percepatan Kegiatan Luas Tambah Tanam (LTT) dan Selamatkan Rawa Sejahterakan Petani (Serasi) 2019 Provinsi Sumsel di Hotel Harper Palembang, Selasa (27/8/2019).

"Akhir tahun ini diharapkan targetnya bisa mencapai peringkat ke-3. Pada tahun 2021 nanti, paling lambat dapat menjadi peringkat pertama,” ujarnya.

Tahun ini saja, Kementan sudah menambah 200 ribu hektar tanah untuk luas tanam di Sumsel. Jika program Serasi sukses dijalankan, Kementrian Pertanian (Kementan) akan memberikan tambahan 500 ribu hektar luas tanam di Sumsel.

Kementan juga akan memberikan bantuan sebanya 118 unit eksavator untuk pertanian. Di Sumsel sendiri, ada 200.000 lahan tidur yang harus digarap. Lahan ini basah dinilainya sangat cocok untuk pertanian.

“Jika ini digarap maksimal, maka Sumsel akan menjadi nomor satu di Indonesia untuk penyumbang pangan nasional,” ujarnya.

Kesuksesan ini ditargetkannya bisa tercapai, karena melihat fasilitas alat pertanian yang modern dan pola pikir petani yang sudah mengikuti perkembangan zaman. Saat ini lahan di Sumsel sudah digarap seluas 30 ribu hingga 50 ribu Hektar.

Terkait dengan musim kemarau saat ini, lanjut Mentan, tidak menjadi persoalan besar. Apalagi selama empat tahun terakhir, Kementan sudah menyiapkan infrastruktur pertanian, seperti irigasi tersier, embung-embung dan sebagainya.

“Hasilnya kini beras melimpah dan sudah mencapai 2,4 Juta Ton. Bulog juga sekarang sedang menyiapkan gudang tambahan, karena gudang beras milik Bulog sudah penuh,” ujarnya.

Gubernur Sumsel Herman Deru pun menyambut baik target dan rencana yang diberikan Kementan ke Provinsi Sumsel. Namun saat ini ada 1,4 Juta lahan basah di Sumsel yang belum digarap.

 

2 dari 2 halaman

Sektor Unggulan Pertanian

“Kami berharap dari pusat bisa membantu penambahan luas tanam sekitar 500 ribu hektar hingga 2021 nanti,” ujarnya.

Orang nomor satu di Sumsel ini melihat, kondisi lahan pertanian di Pulau Jawa sudah jenuh, sehingga Sumsel dinilai tepat untuk penambahan luas tanam baru. Kondisi inilah yang menjadi peluang bagus bagi Sumsel untuk penambahan lahan baru.

Lahan di program Serasi di Sumsel, merupakan lahan basah yang dapat dimanfaatkan untuk lahan pertanian. Ia pun menyambut baik adanya terobosan pemerintah pusat yang telah merealisasikan program Serasi di Sumsel.

“Melalui program Serasi ini, pemerintah berupaya berinovasi dengan cara mengubah lahan yang dulunya tidak produktif menjadi produktif. Jika sebelumnya lahan yang ditanam padi hanya panen sekali dalam satu tahun maka melalui teknologi dapat ditingkatkan dua kali panen dalam setahunnya,” ungkapnya.

Diakuinya, potensi unggulan di Sumsel adalah sektor pertanian. Peningkatan hasil produksi pertanian, tidak hanya diusahakan oleh satu pihak namun banyak faktor yang mempengaruhi.