Liputan6.com, Pekanbaru- Sudah semalam Kenzi tak pulang ke rumahnya di Gang Sawit Jalan Sembilang, Kecamatan Rumbai Pesisir, Pekanbaru. Keluarga bocah 12 itu masih menunggu dengan cemas di tepian Sungai Siak sejak Selasa malam, 27 Agustus 2019.
Bocah SD itu sebelumnya dinyatakan hilang setelah mandi bersama teman sepermainan di Sungai Siak pada petang hari. Surutnya sungai terdalam di Sumatra itu membuat Kenzi tertarik terjun dan berenang di dalamnya.
Advertisement
Baca Juga
Menurut warga sekitar, Ema, bocah itu diduga terseret arus sungai. Hal ini terjadi ketika sungai pembelah Kota Pekanbaru tersebut kembali pasang ketika Kenzi masih asik mandi.
"Dia tinggal karena sepertinya masih asik mandi, dua temannya duluan naik ketika air mulai pasang," sebut Ema ketika menyaksikan pencarian Kenzi oleh petugas Basarnas Pekanbaru, Selasa malam.
Kabar tenggelamnya Kenzi sampai ke Sersan Mayor Defrizal. Bintara pembina masyarakat Kecamatan Rumbai Pesisir ini lalu melaporkan ke Basarnas Pekanbaru pukul 18.25 WIB.
Lima menit kemudian, Kepala Basarnas Pekanbaru Amiruddin mengirim satu tim rescue ke lokasi kejadian. Koordinasi dilakukan dengan dinas sosial setempat, Babinsa Rumbai dan kepolisian.
"Pencarian mulai dilakukan dengan menyisir lokasi sekitar korban mandi," sebut Amiruddin.
Pencarian menggunakan perahu karet itu masih nihil jelang matahari tenggelam. Namun petugas masih berusaha menyusuri Sungai Siak dengan keterbatasan penerangan agar korban segera ditemukan.
Tak lama kemudian, karena korban tak kunjung ditemukan, tim memutuskan menghentikan pencarian. Salah satu pertimbangannya adalah pencarian kurang efektif dilakukan malam hari.
"Dilanjutkan siang hari karena lebih efektif dan efisien. Untuk malamnya lokasi tetap dipantau," jelas Amiruddin.