Sukses

Kisah Haru Haji Asal Blora, Suwito Rela Jalan Kaki Gendong Istri Usai Lempar Jamrah

Suwito menggendong istrinya yang tengah sakit dari Jamarat ke pondokan di Mina yang jaraknya sekitar 6 kilometer.

Liputan6.com, Blora - Ada sebuah kisah dari jemaah haji 2019 asal Blora, Jawa Tengah yang cukup mengesankan dan menyentuh hati. Kisah ini dari pasangan suami istri atau pasutri, Suwito dan Tri Arum yang saat ini masih menjalankan rangkaian haji dan masih berada di Makkah, persiapan untuk hijrah ke Madinah.

Video amatir singkat yang sampai di Liputan6.com dari Tanah Suci. Tampak Suwito nekat menggendong istrinya Tri Arum saat menjalankan ibadah haji. Usut punya usut, ternyata istrinya digendong dalam kondisi sakit seusai melempar jamrah di Jamarat.

''Memang iya, dia (Suwito) harus menggendong istrinya yang sakit seusai melempar jamrah dari Jamarat ke pondokan Mina,'' terang petugas haji Blora di Kloter 55 SOC, Muklis ketika dihubungi melalui selularnya, pada Rabu 28 Agustus 2019.

Muklis menjelaskan, saat ini kondisi Tri Arum sudah membaik dan bisa menjalankan ibadah setiap harinya bersama haji lainnya, sambil menunggu pemberangkatan ke Madinah.

Kasi Umrah dan Haji Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Blora, H Dwiyanto, juga membenarkan adanya jemaah haji Blora yang harus nekat jalan kaki sambil menggendong istrinya yang sakit. Kata dia, kejadian tersebut seusai melempar jamrah dari Jamarat ke pondokan Mina.

''Kalau ditanya jarak, bisa jadi minimal dari jamarat ke pondokan haji Blora di Mina bisa berkisar 6 km,'' jelas Dwiyanto ketika dikonfirmasi.

Dwiyanto menceritakan, Suwito, saat menggendong istrinya juga beristirahat beberapa kali sebelum akhirnya sampai di pondokan Mina kembali.

Ini Videonya

2 dari 2 halaman

Rangkaian Ibadah Haji

Dwiyanto menerangkan, jemaah haji di Tanah suci saat menjalankan jadwal di Arafah, Muzdhalifah dan Mina (Armuzna) tidak diizinkan menaiki kendaraan operasional selain yang sudah ditunjuk oleh panitia pelaksana haji Saudi Arabia.

"Jadi, tidak ada pilihan lain bagi Suwito, kemudian dia harus nekat menggendong istrinya yang tengah sakit saat pulang dari jamarat," terang dia.

Dari Pondokan Makkah ke Arofah maupun Arofah-Muzdhalifah ke Mina, kata Dwiyanto, para jemaah haji disediakan kendaraan bus oleh panitia. Namun, saat lempar jamrah dari pondokan di Mina ke Jamarat, jemaah haji harus jalan kaki.

"Beruntung jika jatah pondokan di Mina agak dekat dengan Jamarat, sehingga tidak perlu menguras energi saat melempar jamrah tiga hari berturut-turut," beber dia ketika menjelaskan kondisi di Makkah.

Dwiyanto menambahkan, saat ini ada seorang jemaah haji atas nama Sriatun yang kondisinya sedang dirawat di Kantor Kesehatan Haji Indonesia (KKHI) karena sakit.

"Sakitnya gula namun kategori ringan," jelas Dwiyanto.

Diperoleh informasi lain, jemaah haji Blora saat ini masih berada di Makkah. Untuk jemaah yang tergabung dalam Kloter 55 menempati Hotel Albraj Al-Bow No 1107 sektor 11 jarwal. Sementara itu yang tergabung di Kloter 56, menempati Hotel Al-Kiswah No 1001 Sektor 10 Jarwal.

Para haji dari Blora masih akan berada di Makkah beberapa hari, setelah itu akan berangkat hijrah ke Madinah dengan perjalanan darat. Direncanakan keberadaannya di Madinah sekitar 9 hari untuk melaksanakan Arba’in di Masjid Nabawi, setelah itu akan pulang ke Tanah Air.