Sukses

Pengemis Tajir di Sragen Kerap Mengancam Orang Pakai Tongkat Besi

Cipto, pengemis tajir di Sragen kerap mengancam orang yang tidak memberi uang menggunakan tongkat besi yang dibawanya.

Sragen - Setelah diserahkan ke Dinas Sosial Sragen, Cipto Wiyono Sukijo (74), pengemis tajir yang membawa uang dan deposito senilai puluhan juta rupiah rencananya akan dijemput untuk tinggal di panti jompo.

Kasi Operasi Pengendalian Gangguan Ketentraman dan Ketertiban Satpol PP Sragen, Sriyono, seperti dikutip laman Solopos, Selasa (3/9/2019) mengatakan, pengemis Cipto sudah tertangkap Satpol PP dua kali. Pertama pada Februari 2019 lalu, saat itu ia juga membawa tas berisi uang tunai senilai Rp5 juta dan deposito Rp25 juta.

"Ini tertangkap lagi dan ternyata uangnya sudah bertambah sampai Rp7 jutaan. Setelah Februari itu dibina dan ternyata turun ke jalan lagi," ujar Sriyono.

Sriyono mendapat informasi dari warga, Cipto si pengemis tajir kerap mengancam orang yang tidak memberi uang menggunakan tongkat besi yang dibawanya.

Bahkan Kasi Rehabilitasi Sosial Tuna Sosial Dinsos Sragen, Ine Marliah, mengatakan kondisi kejiwaan Cipto tidak stabil, sehingga perlu dibawa ke RSJ. Setiap barang yang dibawa pengemis ini, kata dia, diperiksa dan disaksikan yang bersangkutan.

Emosinya yang labil membuat barang berupa tas miliknya itu tidak bisa dicek langsung karena dia pasti berontak dan tidak bisa dikendalikan. Akhirnya baru kemarin petugas bisa mengecek barang Cipto dan ternyata berisi uang total senilai Rp37 juta.

"Kami sengaja menghitung kemudian mengembalikan kepada yang bersangkutan. Nanti diserahkan lewat pemerintah desa setempat," ujarnya.

Ine berharap bisa mengembalikan Cipto si pengemis tajir ke keluarganya. Ine sendiri sudah melihat kondisi rumah Cipto di Banaran. Cipto tinggal sendiri di rumah karena istrinya pergi meninggalkannya, sementara saudaranya ada di Jakarta.

Baca juga berita Solopos.com lainnya di sini.

Simak juga video pilihan berikut ini: