Sukses

Pagi di Bendungan Kamijoro, Sensasi Tepian Sungai Progo

Bendungan Kamijoro menjadi lokasi yang pas untuk memulai hari atau menghabiskan hari. Suasana aliran sungai progo membuat nyaman berkunjung di Bendungan kamijoro.

Liputan6.com, Yogyakarta Menikmati senja maupun pagi hari akan berkesan ketika berada di lokasi alam terbuka seperti obyek wisata Bendungan Kamijoro atau Taman Belanda. Lokasi di perbatasan antara Bantul dan Kulonprogo ini menjadi incaran para wisatawan.

"Hari Sabtu dan Minggu serta hari libur ramai di sini," kata Zandaru Pengelola Obyek Wisata Bendung Kamijoro beberapa waktu lalu kepada Liputan6.com.

Bendungan Kamijoro berada di Plambongan, Triwidadi, Kecamatan Pajangan, Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta dan Kulonprogo ini ramai saat sore hari. Walaupun saat ini wisata hanya berupa taman.

"Rencana ke depannya dikembangkan wisata air, rafting, kuliner, outbond, homestay," katanya.

Daru mengatakan wisata Bendung Kamijoro ini baru dibuka di bulan Februari 2019 lalu. Sehingga saat ini walaupun sudah ramai dikunjungi wisatawan, pengunjung belum dikenakan tiket masuk.

"Tidak di tarik hanya tiket parkir sementara," katanya.

Menurutnya Bendung Kamijoro ini ramai pengunjung karena ingi menikmati suasana di pinggiran Sungai Progo. Beberapa di antaranya menggunakan taman untuk senam, kegiatan kantor hingga keluarga.

"Bendungan Kamijoro buka mulai pukul 05.00 WIB sampai 19.00 WIB," katanya.

2 dari 2 halaman

Penggabungan Pengairan dan Wisata

Daru mengatakan sebelum ada obyek wisata Bendung Kamijoro sebelumnya sudah ada Taman Belanda yang juga jadi tempat wisata. Namun setelah dibukanya wisata baru ini pengunjung semakin banyak.

"Awalnya yang kita siapkan adalah wisata taman Belanda, tapi karena ada proyek Bendung Kamijoro yang telah disiapkan taman maka momentum tersebut kita manfaatkan untuk jadi wisata," katanya.

Daru menjelaskan Taman Belanda itu saluran irigasi yang di buat oleh belanja pada tahun 1924. Taman Belanda ini juga di resmikan Sri Sultan ke VIII.

"Itu induk dari proyek Bendung Kamijoro yang irigasinya untuk mengairi 4 kecamatan pada zaman Belanda dulu," katanya.

Fungsi utama bendungan yang dikerjakan oleh Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Serayu Opak, Direktorat Jenderal (Ditjen) Sumber Daya Air Kementerian PUPR itu untuk mengairi lahan persawahan seluar 2.374 hektare (Ha) dan jaringan irigasi primer sepanjang 9,7 kilometer (Km). Selain itu kini Pemerintah tengah menyiapkan kebutuhan air dengan Sistem Penyediaan Air Minum Kamijoro.

"Tahun 2025 mendatang, DIY harus menyediakan suplai air 25.000 sampai 27.000 liter/detik karena jumlah penduduk DIY saat itu diperkirakan mencapai 4 juta jiwa," kata Gubernur DIY Sri Sultan HB X.