Sukses

Viral WNA Malaysia Putuskan Jalan di Pulau Rupat Bengkalis, Ini Faktanya

Warga Negara Asing atau WNA Malaysia disebut telah memutuskan jalan di Pulau Rupat, Bengkalis, setelah membuat kanal. Masyarakat berharap mendapat bantuan dari pemerintah untuk perbaikan jalan tersebut.

Liputan6.com, Pekanbaru - Sebuah video menggambarkan puluhan warga memprotes pembuatan kanal sempat viral di media sosial. Dalam video itu, seorang warga mengatakan kejadian ini terjadi di Kelurahan Tanjung Kapal, Kecamatan Pulau Rupat Selatan, Kabupaten Bengkalis.

Warga protes karena jalan itu selalu digunakan dalam kegiatan sehari-hari. Dengan pembuatan kanal, jalan di sana disebut terputus sehingga tak bisa lagi dilalui masyarakat.

Lurah Tanjung Kapal bernama Sisal dikonfirmasi wartawan dari Pekanbaru belum bersedia menjelaskan permasalahan yang terjadi di wilayahnya itu. Dia menyebut sedang sibuk membuat laporan untuk Bupati Bengkalis.

"Oh itu, emang benar, saya lagi buat laporan ke bupati. Nanti saja teleponnya," ucap lurah langsung mematikan sambungan telepon genggamnya, Rabu petang (4/9/2019).

Sementara itu, warga setempat bernama Zaini menyebut kejadian tersebut berlangsung beberapa hari lalu. Dia menyebut kejadian ini sudah viral. Dia meminta pemerintah peduli terhadap nasib masyarakat di sana.

Dia menerangkan, kanal yang membelah jalan itu dibuat seorang warga negara asing asal Malaysia. Tanah itu dikuasai WNA tersebut sudah puluhan tahun.

Karena prihatin terhadap masyarakat di sana, dia memviralkan video jalan dibuat kanal itu, Zaini mengaku mendapat perlakuan tak mengenakkan dari berbagai pihak. Bahkan, dia mengaku diancam dibawa ke penegak hukum.

"Nanti saya jelas lebih detail ya lewat tulisan, nanti saya kirim ke pesan Whatsapp," sebut Zaini.

2 dari 2 halaman

Tanggapan Polisi

Kabid Humas Polda Riau Komisaris Besar Sunarto mengaku sudah berkomunikasi dengan Kapolres Bengkalis Ajun Komisaris Yusup Rahmanto terkait kejadian ini.

"Jadi menurut Kapolres, itu tanah punya warga Malaysia. Istrinya orang sana (Rupat)," kata Sunarto.

Menurut Sunarto, tidak ada pembuatan kanal baru di jalan yang sering dilintasi warga itu. Warga Malaysia tadi hanya menguras kanal karena semakin sempit dan airnya tidak lancar.

"Kanal itu kan semakin lama semakin dangkal, jadi digali lagi," jelas Sunarto.

Sunarto menyatakan, pembersihan kanal ini tidak memutus jalan atau akses masyarakat. Jalan tetap ada tapi menjadi sempit karena materil hasil galian kanal di pinggirnya.

"Masyarakat masih bisa lewat jalan itu. Hal ini sudah diselesaikan pihak kecamatan di sana," sebut Sunarto.

 

Simak video pilihan berikut ini: