Sukses

Kisah Mistis Mahasiswa Cirebon Kerasukan Saat Ikut KKN

Tak hanya kisah mistis di Desa Penari, mahasiswa KKN dari Cirebon pun sempat mengalami kejadian mistis di sebuah desa di Cirebon yang tidak bisa mereka lupakan.

Liputan6.com, Cirebon - Banyak kisah dan cerita dialami para mahasiswa saat mengikuti program Kuliah Kerja Nyata (KKN) yang sedang dijalankan. Mulai dari suka duka, cinta lokasi, hingga penglaman mistis.

Seperti yang dialami mahasiswa Universitas Gunung Jati (UGJ) Cirebon. Di sebuah desa di Kabupaten Cirebon, para mahasiswa menjalankan berbagai program pendampingan desa.

Namun, di tengah aktivitas pendampingan itu, para peserta KKN justru merasakan pengalaman yang mengerikan. Fani salah seorang peserta KKN tahun 2018 lalu mengaku, bersama mahasiswa lain nyaris tak pernah melupakan pengalamannya saat itu.

"Waktu itu mahasiswa mendaftar lokasi KKN lewat online di kampus. Singkat cerita kuota di desa kami sudah terpenuhi kemudian kami lanjut dengan perencanaan program dengan rutin bertemu pemerintah desa," kata dia, Kamis (5/9/2019).

Singkat cerita, struktur kepengurusan KKN di desa Fani sudah terbentuk. Dia bersama teman satu desanya berkunjung ke desa untuk silaturahmi sekaligus mencari rumah tinggal untuk posko KKN mahasiswa Cirebon itu.

Sang kepala desa setempat menunjuk kepala dusun untuk mencari tempat tinggal untuk mereka.

"Setelah keliling desa akhirnya disepakati dua rumah untuk kami sewa. Rumah pertama untuk mahasiswa laki-laki dekat balai desa tapi yang perempuan jaraknya jauh dari rumah warga," kata dia.

Rumah yang ditempati Fani dan teman-temannya itu dikelilingi pohon bambu sehingga membuat suasana terkesan berbeda dan mistis. Fani mengaku mengikuti program KKN kampus pada Agustus tahun lalu.

"Di tengah kami mengenal satu sama lain, kami merasa ada salah satu teman yang tingkah lakunya berbeda dengan lainnya. Teman kami Lastri suka makan bunga melati," kata Fani.

Lastri merupakan salah satu teman Fani yang meminta namanya disamarkan. Kemudian Fani bersama sembilan orang lain yang tinggal satu rumah mulai bertanya tentang kelakuan Lastri.

Tak hanya memakan bunga melati, semasa KKN, Lastri sering membawa botol air. Namun, botol tersebut tidak untuk dikonsumsi orang lain.

"Kami sempat mencari tahu tentang Lastri setelah minggu kedua kami diberi tahu kalau air itu diberi keluarganya karena diyakini punya khasiat apa gitu. Kami tetap positif saja karena yang penting kegiatan KKN mahasiswa Cirebon ini lancar," ujar dia

2 dari 2 halaman

Tingkah Aneh

Tingkah Lastri selama KKN semakin mencurigakan. Lastri cenderung suka menyendiri hingga sering berkaca di hadapan cermin besar di rumah kontrakan kelompok perempuan itu.

Lastri, kata Fani, sering masuk ke kamar sendiri berkaca sambil membelai rambutnya yang panjang terurai dengan wajah datar ke arah cermin.

"Posisi duduk di hadapan cermin seperti orang dandan tapi wajahnya datar. Lama kelamaan memang semakin aneh," kata dia.

Keanehan Lastri semakin terlihat di minggu ketiga KKN. Fani mengaku, tingkah laku Lastri terlihat lebih berbeda.

Saat itu hari Kamis tepat pada malam Jumat Kliwon menjelang magrib, Lastri tiba-tiba mandi dan keramas. Singkat cerita, Fani bersama rekannya merasakan kejanggalan terhadap diri Lastri.

"Setelah Lastri mandi, saya bersama kawan lain di ruang tengah bersiap untuk salat magrib. Nah, Lastri setelah keluar dari kamar mandi langsung menuju kamar yang biasanya dijadikan tempat untuk berkaca," ujar dia.

Saat itu, pintu kamar yang digunakan Lastri dalam kondisi sunyi seperti tidak ada aktivitas di dalamnya.

Fani bersama dua teman lainnya berinisiatif menghampiri kamar tersebut untuk memastikan keberadaan Lastri.

"Saya buka pintu pelan-pelan melihat Lastri sedang duduk di depan kaca sambil membelai rambutnya tanpa suara dan pandangannya kosong. Kami tidak berani mendekat waktu itu," ujar dia.

Tidak lama kemudian, Fani bersama kedua kawannya dikagetkan dengan tingkah Lastri meninggalkan cermin menuju tempat tidur. Fani sontak mengikuti Lastri menuju tempat tidur di ruang tengah rumah tersebut.

Tanpa disadari Lastri, dia mulai melakukan gerakan-gerakan aneh seperti kerasukan. Fani bersama kawan perempuan lainnya langsung menghubungi kelompok laki-laki memberi kabar tentang Lastri.

"Kelompok laki-laki datang coba tenangkan Lastri tapi justru semakin menjadi. Lastri teriak matanya terbelalak akhirnya kami berinisiatif menuju ke rumah kepala desa meminta pertolongan," ujar dia.

Pihak desa membawa kiai setempat untuk membantu menyembuhkan Lastri yang kesurupan. Namun, sekitar 15 menit setelah Lastri sadar, dua rekan Fani ikut kesurupan.

Seisi rumah kontrakan perempuan panik atas apa yang terjadi pada malam Jumat Kliwon itu. Namun demikian, situasi berangsur normal dan ketiga teman Fani yang kesurupan dapat diatasi.

"Kalau kata Pak Kiai desa bilangnya kejadian ini berawal dari Lastri yang punya kebiasaan tak lazim sehingga mengundang makhluk halus hadir di rumah yang kami sewa ini," ujar dia.

Beberapa menit setelah situasi berangsur pulih, Lastri bersama kedua temannya diantarkan pulang untuk mendapat perawatan dari keluarga mereka.

Saksikan video pilihan berikut ini:Â