Sukses

Paranormal Sempat Obati Mahasiswa Palembang Sebelum Meninggal Saat Diksar

Mahasiswa UIN Raden Fatah Palembang meninggal dunia saat mengikuti diksar menwa di Kabupaten Banyuasin Sumsel.

Liputan6.com, Palembang - Meninggalnya HS, mahasiswa Fakultas Syariah Universitas Islam Negeri (UIN) Raden Fatah Palembang, masih belum diketahui penyebabnya. Mahasiswa semester satu ini, meninggal dunia saat mengikuti pendidikan dasar (diksar) Resimen Mahasiswa (Menwa).

Kegiatan diksar digelar pada hari Senin (2/9/2019) di kawasan Sembawa, Kabupaten Banyuasin Sumsel. Pada hari pertama, seluruh peserta diksar mengikuti latihan fisik, seperti lari, push up, dan sit up.

Wakil Rektor 3 UIN Raden Fatah Palembang Rina Antasari mengatakan, pada Senin sore HS mengadu ke panitia diksar jika dirinya merasa kelelahan. Panitia diksar langsung menyuruh HS untuk beristirahat.

Saat beristirahat di tenda barak panitia, HS langsung berbicara melantur seperti mengigau. Warga asal Bekasi Jawa Barat (Jabar) ini juga menyebutkan beberapa nama orang.

“Saat HS mengigau, panitia diksar berusaha menyadarkan HS, jadi dipanggil orang pintar atau paranormal," ujarnya, Kamis (5/9/2019).

Setelah kondisinya membaik, HS kembali beristirahat. Namun saat peserta lainnya melanjutkan latihan, HS tiba-tiba berdiri dan berlari ke arah sungai. Kakinya lalu tersandung batu di bibir sungai dan tubuhnya langsung terjatuh ke tanah.

Saat dievakuasi panitia diksar, terdapat banyak memar di beberapa bagian tubuhnya. Seperti di bagian badan, wajah dan tangan HS juga luka akibat gesekan rengis atau rumput tajam.

"Untuk waktu meninggalnya tidak diketahui. Panitia menwa UIN Raden Fatah Palembang langsung membawa jenazah HS ke Rumah Sakit Muhammad Hoesin (RSMH) Palembang, untuk memastikan lagi," ujarnya.

Anggota Menwa UIN Raden Fatah Palembang segera menghubungi keluarga HS pada hari Selasa (3/9/2019). Di hari yang sama, keluarga mahasiswa Palembang ini langsung tiba di rumah sakit dan meminta penjelasan kematian HS.

Setelah mendengar kronologi sebenarnya, pihak keluarga HS akhirnya dapat menerimanya. Mereka juga mengikhlaskan kepergian mahasiswa Palembang yang baru mengenyam pendidikan tinggi selama tiga minggu ini.

 

2 dari 2 halaman

Pengawasan Diksar Kampus

Pada Rabu (4/9/2019) subuh (sebelumnya ditulis Kamis), keluarga korban membawa jenazah HS ke kota kelahirannya di Bekasi dan dimakamkan di sana.

"Ketua Menwa UIN Raden Fatah Palembang Yogi, turut serta mengantar HS ke kampung halamannya. Diksar menwa masih terus dilanjutkan hingga usai," ujarnya.

Dekan Fakultas Syariah UIN Raden Fatah Palembang Ramli turut mengucapkan belasungkawa kepada keluarga HS karena musibah ini.

Dia mendapat informasi bahwa sebelum meninggal dunia, HS diduga mengalami kesurupan. Ramli berharap kejadian ini bisa menjadi pelajaran bagi organisasi mahasiswa lainnya, agar lebih mengutamakan keselamatan.

"Mengadakan kegiatan harus secara rasional dan mempertimbangkan faktor keselamatan selama kegiatan. Diksar semacam itu sebenarnya tidak boleh jauh-jauh, kecuali pengawasannya sudah baik,” ucapnya.