Liputan6.com, Malang - Dua unit bus Malang City Tour (Macito) terparkir di salah satu sudut Stadion Gajayana, Kota Malang. Sudah satu bulan lebih bus tingkat tanpa atap dengan warna khas hijau itu teronggok begitu saja di halaman stadion.
Bus Macito sementara ini tidak lagi beroperasi menyusuri jalan–jalan ruas utama Kota Malang, persisnya sejak 1 Agustus lalu. Padahal, sebelumnya saban hari bus tingkat ini selalu mengantar wisatawan keliling kota, sedari pagi sampai sore.
"Waduh sayang sekali tidak beroperasi. Padahal ingin naik bus, selama ini belum sempat naik," kata Arifina, salah seorang warga Malang, Jumat, 6 September 2019.
Advertisement
Baca Juga
Bus Macito selama ini sudah jadi salah satu ikon wisata di Kota Malang. Disediakan oleh pemerintah kota sebagai fasilitas umum untuk pelesir menyusuri kota tanpa dipungut biaya sepeser pun. Sering pula tamu pemkot diajak berkeliling kota dengan bus tersebut.
Titik awal bus biasanya dimulai dari Alun-Alun Tugu. Kadang juga mulai berjalan dari kandangnya di kawasan bekas Taman Rekreasi Kota Malang, belakang balai kota. Mengantar wisatawan lokal maupun mancanegara berkeliling sudut kota.
Arifina maupun wisatawan lain harus gigit jari, tidak lagi bisa merasakan sensasi naik bus wisata ini keliling kota. Mereka harus bersabar hingga ada kebijakan lebih lanjut dari pemerintah kota tentang bus tersebut.
"Semoga bisa kembali beroperasi, sayang kalau tidak dimanfaatkan untuk kepentingan umum," tutur Arifina.
Pemerintah Kota Malang sendiri tidak dapat memastikan kapan bus tingkat hibah dari program tanggung jawab sosial salah satu perusahaan itu kembali beroperasi. Sebab bus itu sejak awal diresmikan sampai hari ini tidak memenuhi sejumlah persyaratan layak jalan.
Penyebab Berhenti
Bus Malang City Tour atau Macito mulai beroperasi akhir Desember 2014 silam. Hasil sumbangan salah satu perusahaan di Malang. Segera setelah diresmikan, bus tingkat tanpa atap ini jadi salah satu daya tarik wisatawan.
Ironisnya, selama itu pula ternyata bus tersebut tidak memiliki kelengkapan surat. Penyebabnya, model bus tingkat dengan atap terbuka itu dinilai berbahaya. Karena itu pula Dirjend Perhubungan sejak awal sampai hari ini tidak mengeluarkan surat.
Wali Kota Malang Sutiaji mengatakan, bus Macito akan tetap beroperasi. Namun, harus ada penyesuaian bentuk kerangka kendaraan, misalnya dikembalikan sesuai standarnya agar bisa mendapat surat izin beroperasi.
"Akan disesuaikan. Nanti bisa dipotong, atasnya akan dipendekkan sedikit sesuai standarnya," kata Sutiaji.
Karena itu pula sejak awal diresmikan bus tidak mengantongi surat izin karena tidak sesuai standar. Pemerintah kota semula menoleransi dengan tetap mengoperasikan bus itu meski tidak punya surat izin.
"Jadi sementara ini dihentikan dulu sampai semua penyesuaian selesai maupun izinnya ada. Kita sebelumnya sudah terlalu lama menoleransi," kata Sutiaji.
Meski demikian, pemerintah kota tidak dapat memastikan kapan penyesuaian bentuk maupun surat izin selesai. Selama itu belum rampung, bus akan tetap terparkir di halaman Stadion Gajayana Kota Malang.
Advertisement