Liputan6.com, Garut - Sekitar 500 warga Garut, Jawa Barat, para korban banjir bandang 2016 lalu, nampak sumringah mendapatkan bingkisan sembako gratis dari perwakilan Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Himpunan Alumni Institut Pertanian Bogor (IPB), kemarin.
Menggunakan seragam kebanggaan khas alumni, mereka para lulusan IPB, menggelar ragam kegiatan sosial mulai donor darah, pemberian bingkisan, ribuan buku pustaka, penanaman pohon langka hingga penghijauan di kawasan hulu sungai Cimanuk.
Wakil Ketua Umum DPP Himpunan Alumni IPB Nelly Oswini mengatakan, acara bakti sosial yang dirangkai dalam ragam kegiatan itu, merupakan bentuk kepedulian para alumni, terhadap masyarakat Garut.
Advertisement
"Kebetulan masih ada dana bantuan buat korban banjir 2016 lalu, sekaligus kami lakukan kegiatan kelestarian alam juga," ujar dia di sela-sela kegiatan, Sabtu (8/9/2019).
Baca Juga
Menurutnya, sebagai salah satu kampus nasional terbesar tanah air, civitas IPB berikut para lulusannya, memiliki tanggung jawab sosial mencerdaskan masyarakat, termasuk menjaga kelestarian alam sekitar.
"Ada sekitar 350 paket, ribuan buku, serta 20 ribu bibit pohon langka yang kami berikan hari ini," ujar dia.
Tidak hanya itu, lembaganya siap memberikan masukan bagi pemerintah Garut, terutama penyertaan tenaga ahli dalam kajian dan penelitian lahan kritis, termasuk juga ancaman di dalamnya seperti longsor dan banjir.
"Insya Alloh kami akan menindaklajuti kerjasama berkelanjutan antara kedua belah pihak," kata dia.
Wakil Bupati Garut Helmi Budiman mengaku bangga, wilayahnya menjadi salah satu tujuan kegiatan sosial alumni IPB. "Banyak juga lulusan alumni IPB yang berkiprah dalam pembangunan di Garut," kata dia.
Menurutnya, kegiatan bakti sosial salah satunya donor darah, sangat penting dalam menambal kekurangan pasokan labu darah bagi masyarakat Garut saat ini.
"Terkadang kami menggantungkan pasokan dari Tangerang, Bandung, Bekasi, dan Jakarta," ujar dia.
Kampanye Melestarikan Lingkungan
Dalam kesempatan itu, para alumni IPB turut serta dalam penanaman secara simbolis beberapa pohon langka endemik yang hanya tumbuh di kabupaten Garut.
"Ada sekitar 20 ribu lebih bibit yang akan kita serahkan," ujar Dadan Mulyana, salah satu pengurus DPP HA IPB lainnya menambahkan.
Menurutnya, sebagai salah satu kawasan konservasi nasional di Jawa Barat, Garut memiliki tanggung jawab melestarikan hutan tersebut. “Untuk tahap awal kita akan tanam di area sekitar hulu sungai Cimanuk,” kata dia.
Pohon langka tersebut ujar dia, mayoritas merupakan tumbuhan keras yang cocok dijadikan sebagai tumbuhan penyangga. "Ada Saninten, Kecapi, Kalimuru, Bisbul, Gaharu, hingga Eboni," ujar dia.
Saat ini ada sekitar 280 jenis pohon endemic di Garut, namun dari jumlah itu 80 jenis diantaranya sudah mulai langka ditemukan. "Kalaupun ada harus ke hutan," ujar dia.
Untuk mendukung upaya itu, pemerintah Garut ujar dia, telah menyiapkan lahan hingga 20 hektar yang diperuntukan sebagai kawasan penanaman pohon langka tersebut. “Nanti ke depannya ada arboretum khusus pohon langka endemik Garut,” kata dia.
Helmi menambahkan, pemberian 20 ribu awal bibit pohon langka endemik, merupakan suntikan positif dalam menjaga kelestarian alam di kabupaten Garut.
"Upaya ini kebetulan sejalan dengan rencana kami untuk kembali mengembangkan pohon langka," ujar dia.
Helmi yang didaulat menerima penyerahan simbolis bibit tanaman dari perwakilan alumni, segera menindaklanjuti rencana penanaman itu, termasuk pemilihan kawasan yang tepat.
"Yang paling didahulukan tentu di kawasan hulu sungai Cimanuk dulu, baru ke kawasan lain," ujar dia.
Advertisement
Harapan Masyarakat
Ketua DPC Himpunan Alumni IPB Kabupaten Garut Wawan Kurnia mengaku bangga, bisa menjadi salah satu bagian kegiatan bakti sosial pengurus pusat alumni IPB.
"Sebenarnya banyak daerah yang mengajukan, tetapi akhirnya kami yang dipilih," ujar dia.
Menurutnya, sebagai daerah tertinggal di Jawa Barat, Garut memerlukan banyak terobosan untuk mengejar ketertinggalan dari daerah lain.
"Kami siap membantu pemerintah dalam berbagai bidang yang dibutuhkan, terutama pertanian," kata dia bangga.
Adanya bencana banjir bandang yang terjadi 2016 lalu, memberikan hikmah bagi masyarakat Garut, bahu membahu menjaga kelestarian lingkungan.
"Untuk itu kami pun berupaya terus menjaga dan melestarikan alam sekitar," ujar dia.
Adanya penanaman pohon langka endemik Garut ujar dia, diharapkan mampu menumbuhkan kesadaran masyarakat, pentingnya menjaga kelestarian alam sekitar.
"Memang ini bukan hanya tanggung jawab pemerintah, tapi seluruh lapisan masyarakat," ujarnya.
Jua (60), salah satu warga penerima paket bantuan, mengaku terpacu untuk menanam bibit pohon langka endemik Garut, terlebih pohon itu sudah mulai langka di tengah masyarakat.
"Dulu kerap menjadi tumbuhan pekarangan rumah, sekarang sepertinya sudah tidak ada," kata dia.
Hal senada disampaikan Enan (55), Menurutnya, penanaman pohon langka bisa menjadi solusi untuk kembali menghijaukan lingkungan sekitar.
"Meskipun tumbuhnya lama, tapi manfaatnya bagi gerenasi mendatang," ujar dia.
Saksikan video pilihan berikut ini: