Liputan6.com, Pekanbaru- Tiga hari lalu, tangis kelaparan dan kedinginannya memecah kesunyian tengah malam di Gang Abadi, Jalan Limbungan, Kecamatan Rumbai Pesisir, Pekanbaru. Hanya berbalut sarung, bayi dibuang berjenis kelamin laki-laki itu ditaruh di atas kursi rumah warga.
Kehadiran bayi yang dibuang oleh orangtuanya ini sontak membuat warga sekitar heboh. Muncul beberapa pertanyaan, bayi siapakah ini dan mengapa orangtuanya tega membuang anak semungil itu.
Advertisement
Baca Juga
Tak lama kemudian, seorang warga melapor ke RT setempat hingga akhirnya sampai ke Polsek Rumbai Pesisir. Petugas lalu menjemput bayi yang tengah kelaparan ini ke Rumah Sakit Bhayangkara Polda Riau untuk dirawat.
Sesekali, bayi yang belum diberi nama itu masih menangis. Sepertinya, dia merasa kelaparan dan kedinginan.
Menurut Kasubbid Dokpol RS Bhayangkara Polda Riau Komisaris Supriyanto, bayi sepanjang 40 sentimeter itu mulai membaik. Tanda-tanda vitalnya dalam batas normal serta aktif bergerak.
"Tangisnya kuat, feses normal, dan berat 2,3 kilogram," kata Supriyanto, Rabu pagi, 11 September 2019.
Hasil pemeriksaan bidan di RS Bhayangkara, bayi mungil ini saat ditemukan warga baru berusia antara dua hingga tiga hari. Setelah dilahirkan, bayi ini tidak mendapat perawatan layak dari perempuan yang melahirkannya.
"Bayi ini juga sudah dikonsultasikan ke dokter anak, hasil pemeriksaan secara umum sangat baik," sebut Supriyanto.
Sebagai tindak lanjut, RS Bhayangkara berkoordinasi dengan Dinas Sosial Provinsi Riau. Diharapkan ke depannya bayi dibuang orangtuanya ini mendapat orangtua baru yang bertanggung jawab.
"Mudah-mudahan dalam waktu dekat ada yang mengadopsi," imbuh Supriyanto.
Di samping itu, sejak dirawat Selasa dini hari dan mulai membaik pada siang harinya, bayi dibuang orangtuanya ini menjadi perhatian pegawai RS Bhayangkara. Baik dokter, bidan, ataupun perawat di sana bergantian ingin menimangnya.
Â
Simak video pilihan berikut ini:
Â