Sukses

Aktivitas Pendidikan di Pekanbaru Masih Lumpuh karena Kabut Asap

Kabut asap hasil kebakaran hutan dan lahan masih menyelimuti Pekanbaru dan membuat udara tidak sehat, hal ini membuat libur sekolah diperpanjang oleh pemerintah setempat.

Liputan6.com, Pekanbaru - Aktivitas pendidikan di Kota Pekanbaru masih lumpuh karena kabut asap hasil kebakaran hutan dan lahan. Pemerintah setempat memutuskan menambah libur sekolah dari taman kanak-kanak hingga menengah atas.

Menurut Sekretaris Daerah Kota Pekanbaru Muhammad Noer, perpanjangan libur karena kualitas udara di Pekanbaru masih tidak sehat karena kabut asap. Hal itu berdasarkan pantauan alat Indeks Standar Pengukur Udara (ISPU) tiap jamnya.

"Angkanya berada di 139 atau tidak sehat setiap jamnya," kata Noer usai memimpin rapat penanganan kabut asap, Minggu petang, 15 September 2019.

Noer menjelaskan, libur di Pekanbaru berlaku hingga Selasa, 17 September 2019. Selanjutnya pada hari berikutnya sekolah akan aktif lagi ketika kualitas udara sudah membaik.

Dengan penambahan libur ini berarti sudah satu minggu lebih pendidikan di Pekanbaru lumpuh karena kabut asap. Meliburkan sekolah mulai dilakukan saat kabut asap pekat menyelimuti awal minggu lalu, di mana sekolah dihentikan hingga 11 September.

Berikutnya, karena kualitas udara tidak membaik dan kabut asap kian tebal, libur sekolah diperpanjang hingga 13 September. Rencananya, sekolah mulai aktif Senin ini tapi diliburkan lagi karena kabut asap.

Selama libur berlangsung, Noer meminta orangtua menjaga anak dan tidak membiarkan berkeliaran di luar rumah. Pihak sekolah juga diminta memberi tugas agar anak-anak ada aktivitas selain bermain.

"Soal libur karena kabut asap ini merupakan poin ketiga dari rapat tadi," ucap Noer.

Adapun poin pertama, Pemerintah Kota Pekanbaru membuat 22 posko dampak kabut asap dan mengintensifkan pelayanannya. Posko ini tersebar di berbagai wilayah, termasuk puskesmas dan rumah sakit daerah.

"Berikutnya menetapkan 22 rumah singgah bagi korban asap," sebut Noer.

2 dari 2 halaman

Posko dan Rumah Singgah

Sebelumnya, Gubernur Riau Syamsuar usai rapat bersama Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto meminta setiap bupati ataupun wali kota mendirikan posko kesehatan korban asap. Tidak hanya tenda di jalan, aula kantor dinas juga bisa dijadikan posko.

Selain itu, Syamsuar juga meminta Dinas Kesehatan Provinsi Riau menyediakan layanan 24 jam bagi korban kabut asap. Masyarakat diminta menghubungi layanan 119 dan akan ada ambulans yang menjemput.

"Ada tiga ambulans yang disediakan, nanti ditambah lagi," sebut Syamsuar.

Selain memerintahkan membuat rumah singgah, Syamsuar telah memerintahkan dinas tersebut mendirikan posko kesehatan. Hingga Senin ini, ada sejumlah posko yang bisa didatangi masyarakat selain Puskesmas dan rumah sakit.

Berikut data posko dan alamat rumah singgah dampak kabut asap

1. Rumah Jabatan Asisten II, Jalan Gajah Mada no 18 Pekanbaru.

2. Rumah Jabatan Asisten III, Jalan Gajah Mada no 20 Pekanbaru.

3. Aula Dinas Sosial Provinsi Riau Jalan Jenderal Sudirman.

4. Aula Dinas Kesehatan Provinsi Riau, Jalan Cut Nyak Dien III Pekanbaru.

5. Aula Bappenda Provinsi Riau Jalan Jenderal Sudirman. 6. Balai Rehabilitasi Sosial Anak Memerlukan Perlindungan Khusus (BRS-AMPK), Jalan Sekolah.

7. Aula Rumah Sakit Jiwa Tampan Provinsi Riau , Jalan HR Soebrantas.

8. Rumah Jabatan Kepala Dinas Sosial, Jalan Diponegoro Pekanbaru.

9. Aula kantor Dinas Perhubungan Provinsi Riau Jalan Sudirman.

10. Dinas Pekerjaan Umum dan Pemukiman Rakyat Jalan SM Amin Pekanbaru.

11. UPT Industri Pangan, Olahan dan Kemasan Dinas Perindustrian Provinsi Riau, Jalan Hangtuah Ujung Kulim.

12. Mall Pelayanan Terpadu Kota Pekanbaru, Jalan Jenderal Sudirman Pekanbaru.

13. UPT Bapelkes Dinas Kesehatan Provinsi Riau, Jalan Chandra Dimuka Panam 14. Pusat Informasi Karhutla di Rumah Jabatan Ka Bappeda Jalan Gajah Mada

 

Simak video pilihan berikut ini: