Liputan6.com, Pekanbaru - Presiden Joko Widodo mengurungkan niatnya meninjau lokasi kebakaran lahan di belakang Perumahan Marwah, Desa Rimbo Panjang, Kecamatan Tambang, Kabupaten Kampar, Riau. Belum diketahui pasti penyebab orang nomor satu di Indonesia ini batal ke lokasi penyumbang kabut asap itu.
Jokowi dikabarkan terbang ke Jakarta usai meninjau lokasi kebakaran lahan di Desa Merbau, Kecamatan Bunut, Pelalawan. Sebelum itu, dia menyempatkan diri menyapa masyarakat di sebuah rumah makan di Pekanbaru.
Advertisement
Baca Juga
Pembatalan ini diketahui wartawan setelah Paspampers di perumahan itu undur diri. Kemudian diikuti petugas Intel Brimob dan Korem serta personel bersenjata lengkap yang berjaga di lokasi.
"Batal, gak jadi ke sini, pulang sajalah," ucap seorang personel Brimbob Polda Riau kepada masyarakat yang sudah berkumpul di lokasi, Selasa siang, 17 September 2019.
Kepastian batalnya kunjungan ini juga dibenarkan sejumlah polisi milter yang berjaga di Jalan Lintas Bangkinang-Pekanbaru. Mereka yang awalnya berada di pintu masuk perumahan langsung pergi meninggalkan lokasi.
Menurut soerang perwira TNI di lokasi, pembatalan ini dilakukan karena ada kabar ratusan mahasiswa menggelar demonstrasi di jalan lintas tersebut. Mahasiswa dikabarkan akan memblokir satu-satunya akses darat dari Pekanbaru itu menuju lokasi kebakaran.
Kebetulan, kampus mahasiswa itu juga berada di jalan dimaksud. Petugas pengamanan Presiden atau Paspampres memutuskan membatalkan kunjungan dengan alasan keamanan Jokowi.
"Mahasiswa sudah bersiap-siap, demi kemanan dan tidak terjadi hal diinginkan, makanya dibatalkan. Harap dimaklumi saja, keamanan nomor satu," ucap perwira yang tak mau disebutkan namanya ini.
Informasi demonstrasi ini ternyata betul. Begitu sampai di depan kampus, ratusan mahasiswa sudah berkumpul. Karena tahu Jokowi tidak jadi meninjau lokasi kebakaran lahan, mahasiswa memutuskan ke kantor Gubernur Riau dan DPRD Riau.
Ada beberapa bus yang digunakan mahasiswa. Beberapa di antaranya menggunakan sepeda motor dan menyuarakan agar pemerintah serius mengatasi kebakaran lahan dan kabut asap.
Kerahkan Segala Upaya
Sementara itu, Jokowi usai berkunjung ke Desa Merbau menyatakan segala upaya akan dilakukan pemerintah agar Karhutla Riau dan kabut asap tuntas.
"Yang di darat (pemadaman) sudah semuanya, tambahan pasukan kemarin sudah saya perintahkan juga. Kemarin datang, totalnya 5.600 pasukan," ujar Presiden di Pangkalan TNI AU Roesmin Nurjadin Pekanbaru.
Presiden juga memaksimalkan water bombing di lokasi Karhutla Riau, beberapa daerah di Sumatra dan Kalimantan. Hingga kini, sudah 52 pesawat dikerahkan untuk melakukan pemadaman.
Berada di Lanud, Jokowi juga meninjau kesiapan operasional pesawat penyemai awan untuk teknologi modifikasi cuaca. Sasarannya adalah awan potensi hujan di sekitar lokasi kebakaran.
"Alhamdulillah di Indragiri Hilir juga hujan turun (pekan lalu). Karena hari ini awannya ada, kita berdoa semoga nanti juga jadi hujan, insyaallah di hari ini," imbuh Jokowi.
Meski upaya maksimal telah dilakukan untuk memadamkan api yang terlanjur membesar dan meluas, Jokowi kembali menegaskan bahwa langkah terbaik ialah pencegahan agar titik api tidak semakin membesar.
"Ini api satu (terdeteksi) langsung padamkan, satu padam. Itu yang benar," tuturnya.
Jokowi mengimbau seluruh pihak untuk tidak membakar lahan gambut maupun hutan. Dia juga menginstruksikan diambilnya tindakan tegas bagi para pelaku, baik dari kalangan korporasi maupun individu.
"Upaya hukum sudah kita lakukan. Baik yang perorangan baik korporasi semuanya sudah ada tindakan tegas ke sana," terang Jokowi.
Advertisement