Sukses

Aksi 7 Jam Seniman Bandung Memperingati 7 Hari Wafatnya BJ Habibie

Kelompok seniman yang terdiri dari Wanggi Hoediyatno, Gatot Gunawan, Oos Koswara dan Andy Waluya Wartja itu melakukan aksi kesenian berupa pantomim, menari, dan berpuisi selama tujuh jam.

Liputan6.com, Bandung - Bermacam cara ungkapan cinta kepada sosok BJ Habibie dilakukan masyarakat. Salah satunya aksi yang dilakukan kelompok seniman yang tergabung dalam Aliansi Seniman Rudet Bandung (Aset Bandung), Rabu (17/9/2019).

Kelompok seniman yang terdiri dari Wanggi Hoediyatno, Gatot Gunawan, Oos Koswara dan Andy Waluya Wartja itu melakukan aksi kesenian berupa pantomim, menari, dan berpuisi selama tujuh jam. Mereka tampil di trotoar Jalan Perintis Kemerdekaan, dekat Gedung Indonesia Menggugat berada.

Menariknya, masing-masing seniman punya caranya sendiri dalam menyampaikan pesan cinta pada Habibie kepada masyarakat yang melintas.

Oos yang mengenakan baju adat khas Bugis sesekali menari. Pakaian tradisi lengkap dengan sarung yang ia kenakan menyiratkan sosok tanah kelahiran Habibie.

Sementara Wanggi yang berpantomim tampil mengenakan batik dan peci motif batik. Dengan riasan wajah putih khas pantomim, Wanggi menunjukkan ekspresi Habibie muda yang giat dan penuh semangat.

Sedangkan Gatot tampil dengan pakaian putih, lengkap dengan syal di leher. Ia pun menggunakan topeng putih. Baju putih tersebut menandakan perjalanan Presiden Ketiga RI bertemu sang istri, Hasri Ainun Habibie.

Adapun Andy terus berhenti membaca puisi sambil. Ia pun beraksi menerbangkan pesawat kertas ke udara berjumlah 83 sesuai dengan usia Habibie saat meninggal dunia.

Keseluruhan penampilan keempat seniman berakhir pukul 19.00 WIB. Di trotoar juga disimpan tiga foto Habibie, sesaji, topi ciri khas BJ Habibie, lilin yang menyala, hingga bendera pada sebuah tiang bambu. Aksi para seniman Bandung itu menarik perhatian warga yang melintas.

Simak Video Pilihan Berikut Ini

2 dari 2 halaman

Memperingati 7 Hari Wafatnya Habibie

Gatot mengungkapkan aksi tujuh jam seniman jalanan itu dilakukan untuk memperingati tujuh hari wafatnya almarhum BJ Habibie.

Kolaborasi berbagai kesenian ini, kata dia, bertujuan untuk mengenang jasa, karya hingga memaknai pemikiran almarhum.

"Kita mulai tadi pukul 13.00. Tujuh jam itu menandakan tujuh hari wafatnya Pak Habibie," kata Gatot.

Gatot mengatakan, aksi ini dilakukan agar masyarakat tidak melupakan jasa-jasa beliau yang dikenal sebagai Bapak Teknologi.

"Sosok Pak Habibie adalah orang cerdas, dia banyak berkontribusi pada negara. Beliau sosok yang layak ditiru dalam kegigihan meraih cita-cita," ucap Gatot.