Sukses

Wagub M Lakatoni: Papua Barat Sangat Kondusif untuk Kunjungan Wisata

Hal tersebut diungkapkan Wagub Papua Barat M Lakatoni saat menghadiri peluncuran Calendar of Event Papua Barat di Jakarta, Selasa malam (17/9/2019).

Liputan6.com, Jakarta - Wagub Papua Barat M Lakotani mengatakan, usai kerusuhan yang terjadi di beberapa daerah di Papua imbas dari perilaku rasis yang diterima mahasiswa, wilayah tersebut sangat kondusif untuk berbagai kunjungan, termasuk kunjungan wisata. Hal itu setidaknya diungkapkan M Lakatoni saat meluncurkan Calendar of Events Papua Barat di Balairung Soesilo Soedarman, Gedung Sapta Pesona Jakarta, kantor Kementerian Pariwisata, Selasa malam (17/9/2019).

"Papua Barat saat ini sudah sangat kondusif untuk berbagai kunjungan," katanya.

Kearifan budaya masyarakat dalam menjaga lingkungan alam menjadi daya tarik yang spesial bagi pariwisata Papua Barat, khususnya Raja Ampat, yang masih terjaga kelestariannya hingga saat ini.

Pariwisata Provinsi Papua Barat, menurutnya, sejak 2016 perkembangannya sangat pesat dengan kunjungan wisatawan naik hingga 45 persen per tahun.

Pada 2018 saja tercatat, kunjungan wisatawan ke Raja Ampat sebanyak 44.000 terdiri atas 52 persen wisatawan mancanegara (wisman) dan 48 persen wisatawan nusantara (wisnus).

Penyelenggaraan Festival Seni Budaya Papua Barat sudah ke-6 kali dilaksanakan dan tahun ini festival budaya yang sama akan digelar selama lima hari, pada 7-11 Oktober 2019.

Acara itu akan menampilkan antara lain berbagai lomba tari kreasi baru, lomba musik tradisional, lomba folksong, body painting, dan lomba tari pergaulan yosim pancar. Selain itu lomba kuliner khas Papua Barat hingga pameran benda-benda budaya (hasil kerajinan tangan khas Papua Barat). Sementara itu penyelenggaraan Festival Pesona Bahari Raja Ampat yang berlangsung di Pantai Waisai Torang Cinta (WTC) Raja Ampat selama lima hari (18-22 Oktober 2019) dengan mengangkat tema ‘Exotic Raja Ampat, From Ridge to Reef’.

Ajang itu  juga akan dimeriahkan dengan berbagai kegiatan, antara lain Wild Life (mengenal lebih dekat flora dan fauna Raja Ampat), Water Activities (snorkling, diving), Island Hopping (mengunjungi pulau Piyainemo dan Kepulauan Fam), Opening-Closing Ceremony (Rangkaian acara pembukaan dan penutupan Festival Pesona Bahari Raja Ampat dengan menampilkan kesenian, budaya, dan produk ekonomi kreatif.

Simak juga video pilihan berikut ini:

2 dari 2 halaman

Pesan Arief Yahya

Menteri Pariwisata Arief Yahya menilai, Papua Barat perlu membenahi tiga hal terkait atraksi, amenitas, dan aksesibilitas, agar pariwisata di kawasan tersebut maju dan berkembang. Ketiganya, kata Arief Yahya, merupakan unsur utama bagi kemajuan pariwisata di suatu daerah.

"Untuk atraksi, Papua Barat mempunyai budaya dan alam, utamanya wisata bahari di Raja Ampat yang sudah mendunia," katanya. saat meluncurkan Calender of Event Papua Barat 2019 di Balairung Soesilo Soedarman, Gedung Sapta Pesona Jakarta, kantor Kementerian Pariwisata, Selasa malam (17/9/2019).

Menurutnya, permasalahan utama pariwisata Papua Barat adalah aksesibilitas, khususnya penerbangan langsung ke Sorong. Untuk ini ke depan perlu diciptakan hub-hub demi membuka penerbangan langsung dari sumber pasar seperti dari Manado dan Bali ke Sorong sebagai lokasi terdekat menuju Raja Ampat.

Sementara itu untuk amenitas, Kemenpar akan membantu dengan menerapkan konsep “nomadic tourism” di Papua Barat sebagai proyek percontohan, antara lain berupa tenda (glamcamp), caravan, serta homepod.

"Model nomadic tourism sangat cocok untuk Raja Ampat karena tidak mengganggu lingkungan alam," kata Arief Yahya.

Hal lain yang menjadi perhatian Kemenpar adalah peningkatan kualitas SDM pariwisata di Papua Barat. Perlunya dibuka program studi pariwisata di kampus-kampus yang ada di Papua, demi menyediakan kebutuhan SDM pariwisata yang berkualitas.

Ia mengatakan, Kemenpar juga siap membantu penerapan kurikulum pariwisata berstandar ASEAN dan standar dunia (UNWTO).