Sukses

Pencurian Air PDAM Marak di Rembang, Modusnya Bikin Geleng Kepala

Kekeringan memaksa oknum warga di Rembang mencuri air Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM).

 

Liputan6.com, Rembang - Kekeringan di Kabupaten Rembang, Jawa Tengah, membuat warga mencari jalan pintas untuk mendapatkan air bersih. Salah satunya dengan mencuri air pipa Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) dengan cara merusak pipa induk. 

Polisii dari Satuan Sabhara Polres Rembang, Brigadir Heri Markus, yang saat itu ikut patroli bersama petugas PDAM rembang mengatakan, ada beberapa titik pipa air PDAM yang dirusak warga. Hal itu sampai-sampai membuat dirinya geleng-geleng kepala serasa tidak percaya. Bagaimana tidak, cara pencurian air yang dilakukan warga begitu rapi. Pipa besar PDAM Rembang dipasangi pipa kecil, layaknya seperti di rumah sendiri.

Pipa PDAM yang disadap warga antara lain ada di Randu Alas, sebelah selatan Desa Karangsari, Kecamatan Sulang. Pipa itu menghubungkan antara Embung Banyukuwung Sudo, menuju instalasi pengolahan air Dusun Pentil Desa Gunungsari, Kecamatan Kaliori, kemudian air PDAM hasil curian itu dialirkan ke sungai. Nampak di lokasi, terlihat genangan di tengah sungai, padahal kanan kirinya kering kerontang.

Atas pencurian air itu, Heri Markus mengimbau masyarakat untuk ikut menjaga jalur distribusi pipa PDAM, karena di saat kekeringan melanda banyak daerah di Indonesia, air bersih jauh lebih penting untuk memenuhi kebutuhan manusia.

"Kami laporkan ada titik kebocoran di Desa Karangsari, Kecamatan Sulang. Kami imbau pemilik tanah kanan kiri untuk menjaga jaringan pipa, supaya kedepan jangan sampai terjadi lagi," kata Heri kepada Liputan6.com, Rabu (18/9/2019). 

 

Simak juga video pilihan berikut ini:

2 dari 2 halaman

Operasi Gelap

Sementara itu, Yatmani, operator instalasi pengolahan air PDAM di Dusun Pentil Desa Gunungsari, Kecamatan Kaliori mengatakan, kuat dugaan pencurian air tersebut dilakukan pada malam hari. 

Begitu pencurian marak, lanjut Yatmani, maka di instalasi akan nampak penurunan debet air. Normalnya mencapai 20 liter per detik, akibat pencurian bisa berkurang menjadi 17 liter per detik. PDAM sendiri sudah mengerahkan tim khusus, guna menindaklanjuti peristiwa tersebut.

"Jadi tim ini melibatkan kepolisian, mereka cek jaringan pipa PDAM siang malam. Rata-rata seminggu 3 kali. Saya lebih banyak di instalasi pengolahan. Tapi kalau pencurian marak, di sini terdeteksi. Manakala air kurang, saya langsung lapor," ungkapnya.

Petugas lapangan PDAM, Tadis Suryanto, mengaku kesulitan mengetahui siapa pelakunya. Saat datang, kata dia, pelaku sudah kabur dan air dimasukkan ke sungai.

"Selama pipa tidak pecah, biasanya perbaikan membutuhkan waktu lebih cepat. Apabila tak lekas diatasi, pelanggan bisa komplain ke PDAM, gara-gara pasokan air terganggu," ungkapnya.

Anehnya lokasi penyadapan air bersih pipa PDAM Rembang selalu berdekatan dengan hamparan lahan perkebunan warga, mulai dari lahan tembakau, cabai, maupun palawija. Ada dugaan kuat sejumlah oknum petani terlibat penyadapan air PDAM itu demi menyelamatkan tanaman mereka dari kekeringan. Saat ditemui Liputan6.com, sejumlah petani di lokasi enggan memberikan penjelasan atas kejadian tersebut.