Sukses

Polisi di Aceh Kontak Senjata dengan KKB, Begini Sepak Terjang Komplotan Tersebut

Tun Muhammad Azrul Mukmin Alkahar alias Abu Razak beserta komplotannya sudah lama jadi buronan polisi (Liputan6.com/Rino Abonita)

Liputan6.com, Jakarta Liputan6.com, Aceh - Kontak senjata terjadi antara polisi dengan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di Aceh, Kamis sore (19/9/2019). Empat dari lima orang anggota komplotan tersebut tewas, satu dinyatakan kritis.

Saling tembak menembak terjadi sekitar pukul 18.00 WIB. Kelompok ini disergap polisi di lintasan Banda Aceh-Medan, tepatnya di kawasan Keudee Trienggading, Kabupaten Pidie Jaya.

Penyergapan ini buah dari pengejaran selama berhari-hari. Kelompok tersebut disebut-sebut baru saja melakukan tindakan kriminal yakni memeras dan mengancam warga.

Mobil yang membawa kelompok tersebut bergerak dari kawasan Bukit Cerana, Kabupaten Bireuen menuju ke Kota Banda Aceh. Kesempatan ini tak disia-siakan polisi.

"Tim Polda Aceh langsung mengejar mobil tersebut," jelas Kabid Humas Polda Aceh Kombes Pol. Ery Apriyono, kepada Liputan6.com, Jumat pagi (20/9/2019).

Karena tidak menggubris seruan untuk menghentikan laju kendaraan, kontak senjata pun terjadi. Baku tembak diperkirakan terjadi selama setengah jam lebih kurang.

Desing peluru yang menggema jelang magrib sempat bikin warga serta pelintas geger. Saling balas tembakan terjadi ketika kawasan tersebut sedang diguyur hujan.

Abu Razak, yang disebut-sebut pimpinan kelompok tewas. Ketiga anak buahnya, Zulfikar, Hamzah, dan Wan Ompong bernasib sama, satu orang lagi, yang dipanggil Wan Neraka kritis.

"Tim kemudian mengevakuasi kelompok KKB tersebut ke Rumah Sakit Sigli," sebut Ery.

Petugas mengamankan Avtomat Kalashnikov (AK) 56 dan revolver, masing-masing satu pucuk. Selain itu,dua magasin dan peluru lebih kurang 100 butir.

2 dari 2 halaman

Siapa Abu Razak?

Tun Muhammad Azrul Mukmin Alkahar alias Abu Razak beserta komplotannya sudah lama jadi buronan polisi. Abu Razak sendiri disebut-sebut pernah menjadi bawahan Din Minimi.

Abu Razak sempat mendekam di Lapas Kelas II A Lhokseumawe. Tapi, berhasil kabur pada 18 September 2017.

Sederet catatan kriminal disangkutpautkan dengan kelompok tersebut. Antara lain, pencurian, pemasokan senjata api, hingga yang teranyar pemerasan.

Abu Razak dikabarkan melakukan pemerasan dengan todongan senjata api baru-baru ini. Mereka sempat menculik dan menyandera korban.

Peristiwa itu terjadi pada 12 September. Baru diketahui tiga hari kemudian setelah korban melapor ke polisi.

Informasi yang dihimpun, korban berinisial B. Awalnya diajak seseorang untuk melihat kebun yang hendak dibelinya ke Aceh Timur, tiba-tiba dibawa ke kawasan Bukit Cerana.

Korban diantar ke gubuk Abu Razak dan komplotannya, lalu diancam dan diperas. Uang Rp20 juta di dalam tasnya dirampas, termasuk ATM.

Korban dilepas namun di bawah ancaman. Sempat lari ke Medan karena diliputi ketakutan, korban pun memutuskan melapor ke polisi, sehingga kontak senjata yang menewaskan Abu Razak dan komplotannya terjadi.

Video Terkini