Liputan6.com, Cirebon - Puluhan karya seni yang dipamerkan di Bangsal Prabayaksa Keraton Kacirebonan membawa warna baru dalam perkembangan seni dan budaya di wilayah Pantura, Jawa Barat.
Pameran karya seni tersebut digelar oleh para seniman yang merupakan mantan mahasiswa bimbingan Setiawan Sabana. Seluruh karya seni tersebut tampak berbeda, tetapi tidak meninggalkan ciri khas Cirebon.
Advertisement
Baca Juga
Seperti lukisan kaca gambar penari topeng Cirebon dan harimau putih dengan posisi mirip seperti lukisan Prabu Siliwangi di Museum Keraton Kasepuhan. Lukisan Kaca Batik Mega Mendung yang disusun secara berlapis sehingga tampak seperti mozaik.
Ada patung hewan seperti gajah, tapi memiliki tanduk naga dan sayap di punggungnya. Selain itu, ada sebuah tugu plastik yang dibuat dari paduan unsur plastik dan gerabah Sitiwinangun.
Tugu plastik tersebut menggambarkan ancaman kerajinan gerabah di tengah gencarnya produksi plastik yang gencar dibuat oleh industri.
Sementara itu, plastik merupakan salah satu penyumbang sampah terbesar karena lama terurai. Ketua Panitia Hilman Syafriadi mengatakan, patung tersebut terinspirasi dari Kereta Paksinagaliman Cirebon.
"Jadi menggambarkan wujud hewan aslinya secara utuh," kata dia, Jumat (20/9/2019).
Terdapat mainan anak berbentuk kuda-kudaan yang ditambah hiasan tanduk dan sayap serta warna-warni sehingga terlihat seperti bentuk paksinagaliman itu.
Hilman menyebutkan, Pameran Jelajah Seni Rupa edisi Cirebon tersebut mengambil tema Gai dan Ajaib. Dia menjelaskan, tema tersebut seuai dengan gambaran seni dan budaya di Cirebon.
"Seperti Paksinagaliman yang legendaris itu kan hanya fantasi dari penciptanya namun bisa terwujud dalam kereta kencana meski hewan aslinya tidak ada. Dan itulah seni," ujar Hilman.
Budaya Nusantara
Dia menyebutkan, kegiatan tersebut tersinspirasi dari seni budaya nusantara. Cirebon merupakan kota kedua setelah sebelumnya menggelar pameran di Taman Ismail Marzuki (TIM) Jakarta.
Pada pameran tersebut, para seniman menggali kekayaan seni budaya di setiap daerah yang disinggahi. Selanjutnya, mereka akan menuangkannya menjadi bentuk karya seni baru untuk dipamerkan.
"Kita juga tentunya bertemu seniman di daerah setempat belajar mendalami karakter seni di daerah yang kami singgahi," kata dia.
Di Cirebon, para seniman tersebut mengunjungi sejumlah wilayah sebelum menggelar pameran. Seperti di Gegesik yang dikenal sebagai sentra lukis kaca, kerajinan Gerabah di Desa Sitiwinangun, dan perajin batik di Desa Trusmi Kabupaten Cirebon.
Dia menyebutkan, pameran tersebut digelar mulai tanggal 18 hingga 22 September 2019.
"Termasuk kolaborasi dengan seniman lokal juga sangat memungkinkan," ujar Hilman.
Saksikan video pilihan berikut ini:Â
Advertisement