Liputan6.com, Mataram - Kalangan pengusaha pengiriman kargo di Lombok, Nusa Tenggara Barat mengeluhkan tren penurunan kapasitas pengiriman. Sebab banyak penerbangan ke Lombok yang dikurangi akibat penurunan penumpang.
Ketua Asosiasi Perusahaan Jasa Pengiriman Ekspress, Pos dan Logistik Indonesia (Asperindo) Hariyanto Chandra mengatakan hal itu berdampak besar bagi para pengusaha kargo yang mengandalkan bagasi pesawat. Sebelum itu, tekanan pada usaha kargo juga sudah terasa terkait ketentuan pembayaran bagasi.
Advertisement
Baca Juga
"Pada September 2018 lalu, saat mulai diberlakukan pembayaran bagasi, itu sudah mengalami penurunan dari 35 ton perhari, kita pling dapat maksimal 15 ton," kata Hariyanto Chandra di Mataram, Sabtu (21/9/2019).
Dengan kapasitas itu, kata dia, para pengusaha kargo kerap merugi dan mengalihkan pengiriman melalui jalur darat yang mengakibatkan terjadinya keterlambatan pengiriman.
"Kita akan membahas jalan keluar untuk menyikapi hal ini, sehingga kedepannya usaha para anggota tidak mengalami kerugian," kata dia.
Sebelumnya para pengusaha kargo se- Nusa Tenggara Barat (NTB) yang tergabung dalam Asperindo berkumpul di salah satu hotel di kota Mataram menggelar Musyawarah Wilayah ke IV, sekaligus mengadakan pemilihan ketua baru. Pada pemilihan tersebut pemilik Chandra Expres, Hariyanto Chandra, terpilih sebagai ketua Asperindo NTB periode 2019-2023 dengan perolehan 12 suara dari 25 total suara.
Hariyanto bersaing dwngan dua orang lainnya yaitu Agus Harahap dari Genta Cargo dan Dwi Jaya dari Fedex. Untuk mendukung organisasi, kata Haryanto, ia berencana akan membuat sekretariat khusus di Mataram agar bisa memudahkan sharing informasi dengan anggota terkait permasalah yang dihadapi.
Acara Muswil Asperindo ini dibuka oleh Kepala Diskominfotik NTB, Gede Ariyadi, dan dihadiri juga oleh kepala BPOM NTB, Danrem 162/ WB, para anggota Asperindo dan pelaku usaha online lainnya.