Sukses

Geruduk DPRD Jabar, Ini 4 Poin Tuntutan Mahasiswa

Ribuan mahasiswa di Bandung dan sekitarnya menggelar unjuk rasa bertajuk Sakaratul Maut Demokrasi di depan Gedung DPRD Jawa Barat, Senin (23/9/2019).

Liputan6.com, Bandung - Ribuan mahasiswa di Bandung dan sekitarnya menggelar unjuk rasa bertajuk aksi Sakaratul Maut Demokrasi di depan Gedung DPRD Jawa Barat, Senin (23/9/2019).

Pantauan di lokasi, para mahasiswa menduduki Jalan Diponegoro, tepat di depan kantor DPRD Jabar. Mereka secara bergantian melakukan orasi. Selain itu dilakukan aksi teatrikal sebagai bentuk sikap atas dukungan terhadap penyelamatan KPK.

Dalam kesempatan itu, para mahasiswa juga menyampaikan empat poin tuntutan. Demo mahasiswa yang tergabung dari berbagai elemen kampus di Jawa Barat itu telah mengkaji permasalahan-permasalahan yang ada pada RUU KPK, RUU KUHP, RUU Pertanahan, dan RUU Pemasyarakatan (PAS), yang merupakan hasil demokrasi hari ini.

Berikut pernyataan sikap dan tuntutan mahasiswa tersebut.

1. Batalkan semua Rancangan Undang-Undang (RUU) yang merugikan masyarakat diatas (RUU KPK, RUU KUHP, RUU Pertanahan, dan RUU PAS).

2. Khusus pada RUU KPK, Mahasiswa Jawa Barat menuntut Presiden untuk segera mengeluarkan Perppu UU KPK untuk menggantikan UU KPK hasil revisi.

3. Ultimatum kepada DPR RI dan Presiden untuk menghentikan persekongkolan demokrasi yang menghasilkan RUU yang merugikan rakyat.

4. Apabila tuntutan kami diabaikan, maka kami akan bergerak secara kolektif menuju pusat untuk mencabut mandat rakyat dari DPR RI dan Presiden.

Simak Video Pilihan Berikut Ini

2 dari 2 halaman

Konsolidasi Mahasiswa Jawa Barat

Salah seorang koordinator aksi dari Universitas Sangga Buana (USB) YPKP Angga Firmansyah mengatakan, aksi hari ini bermuara dari keresahan atas permasalahan-permasalahan yang ada pada RUU KPK, RUU KUHP, RUU Pertanahan, dan RUU Pemasyarakatan (PAS).

"Kami yang melaksanakan aksi hari ini datang dari berbagai universitas di Bandung. Bahkan dari Priangan Timur juga ikut," kata Angga.

Para mahasiswa tampak mulai berkumpul sekitar pukul 11.00 WIB di kawasan Monumen Perjuangan Rakyat Jawa Barat. Hingga pukul 13.00, jumlah mereka semakin bertambah hingga mencapai sekitar 2.000 mahasiswa.

"Kami berkomunikasi dari berbagai elemen kampus di Kota Bandung dan sekitarnya dan sepakat turun aksi hari ini," ujar Angga.