Liputan6.com, Denpasar - Ribuan mahasiswa Bali dari berbagai kampus turun ke jalan. Mereka berkumpul di parkir timur Monumen Bajra Sandhi, Renon, Denpasar. Rencananya, mereka akan long march menuju gedung DPRD Bali. Mereka terdiri dari Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) seluruh Bali. Tak hanya mahasiswa, pantauan di lapangan sejumlah aktivis juga turut serta bergabung dalam aksi tersebut. Di antaranya aktivis kepemudaam, ormas, LSM, musisi dan elemen pro demokrasi lainnya.
Mereka mengusung hastag #BaliTidakDiam. Hastag itu digunakan sebagai agitasi bahwa mahasiswa Bali tak tinggal diam atas kondisi bangsa di bawah kepemimpinan Presiden Joko Widodo.Â
Meski terik matahari, mereka rela berpanas-panasan untuk menyuarakan aspirasi yang dibawa. Sejumlah spanduk dan alat peraga dibawa oleh ribuan mahasiswa. Di antaranya spanduk besar bertuliskan 'Reformasi Dikorupsi'.Â
Advertisement
Seorang orator dari mobil dikomando menegaskan aksi ini digelar untuk memperbaiki kondisi bangsa. "Bangsa ini sedang sakit, benar begitu kawan-kawan?" tanya orator yang dijawab serentak 'betul' oleh peserta aksi. Hingga berita ini diturunkan, mereka baru memulai aksi long march menuju gedung DPRD Bali.
Baca Juga
Sayangnya, saat ribuan intelektual muda itu ingin menyampaikan aspirasinya, wakil rakyat yang duduk di gedung DPRD Bali tak masuk kerja. "Tidak ada orang di dalam. Anggota DPRD-nya kan belum definitif," kata seorang satpam gedung DPRD Bali, Selasa (24/9/2019).
Tak hanya itu, pintu gerbang gedung DPRD Bali juga ditutup rapat-rapat. Alhasil, mahasiswa hanya menyampaikan aspirasinya di luar jalan raya. Blokade Jalan Dr Kusuma Atmaja pun dilakukan mereka. Mengetahui hal tak ada anggota DPRD Bali dan pintu gerbsng terkunci, ribuan mahasiswa menyanyikan lagu yang menyindir wakil rakyat.
"DPR kami datang lagi, kalian jangan sembunyi," teriak mereka serentak. "Lawan, lawan, lawan DPR, lawan DPR sekarang juga!"
Mereka juga sempat meminta agar pintu gerbang gedung DPRD Bali dibuka. "Buka, buka, buka pintunya, buka pintunya sekarang juga," teriak mahasiswa lantang. Kesal tak ada yang menemui mereka, mahasiswa kemudian membentangkan spanduk di pintu gerbang gedung DPRD Bali. spanduk itu bertuliskan ‘Dijual Cepat Gedung DPRD Bali, Hubungi Rakyat’.
Demo mahasiswa yang tergabung dalam Aliansi Mahasiswa Bali itu kemudian meneriakkan yel-yel perjuangan dan menggelar orasi dari luar gedung DPRD Bali. Puas menyampaikan orasi di depan gedung DPRD Bali, mereka kemudian bergerak menuju Kantor Gubernur Bali yang berjarak hanya sekitar 100 meter saja dari gedung DPRD Bali. Usain itu, mereka membubarkan diri dengan tertib.