Liputan6.com, Riau - Pesan berantai mengajak pelajar di Riau untuk turun ke jalan menuntut penyelesaian kasus kebakaran hutan membuat kepala sekolah menengah atas di kawasan tersebut khawatir.
Pihak sekolah di Kota Pekanbaru mengimbau pelajar SMA/sederajat di wilayahnya tidak ikut demonstrasi dengan dalih menyuarakan kepentingan rakyat, menyusul beredarnya pesan berantai untuk berunjuk rasa pada Kamis siang, (26/9/2019).
Baca Juga
"Pelajar SMA jangan dulu ikut demo, belum saatnya. Belajar saja dulu dan jangan bolos," kata Kepala SMA Negeri 1 Pekanbaru, Wan Roswita seperti dikutip laman Antara.
Advertisement
Dia mengatakan pihak sekolah akan memberi tindakan tegas jika ada anak didik yang ikut demonstrasi dan meninggalkan sekolah tanpa izin.
"Apalagi sampai membawa nama almamater sekolah. Nanti ada tindakan tegas," katanya.
Pesan berantai tersebut banyak ditemukan di grup percakapan seperti WhatsApp. Pesan tersebut berupa ajakan kepada seluruh pelajar di Riau khususnya di Kota Pekanbaru untuk ramai-ramai menyuarakan pendapat tentang penyelesaian kebakaran hutan dan lahan, ketidakadilan, Rancangan KUHP dan revisi UU KPK, di Kantor DPRD Provinsi Riau, Kamis siang.
Guru-guru sekolah juga mendapatkan informasi tersebut sejak Kamis pagi, dan sudah menggelar rapat dengan majelis terkait hal itu.
Di Jakarta sendiri pada Rabu (25/9) banyak pelajar SMK turut berunjuk rasa menyuarakan aspirasi rakyat di sekitar gedung DPR RI. Bahkan ada pula oknum pelajar yang bertindak anarkis dan melempari aparat kepolisian.
Menanggapi itu, sejumlah pelajar di Kota Pekanbaru berharap tidak terjadi unjuk rasa anarkis di wilayahnya mengingat bencana kabut asap masih terasa di ibu kota Provinsi Riau ini.
Reni, salah seorang siswi SMA, mengaku mendapat pesan berantai untuk melakukan aksi turun ke jalan tersebut.
"Dapat sih pesan berantai WA. Cuma saya gak ikut, takut juga kan nanti ada rusuh-rusuh," kata Reni.