Liputan6.com, Ambon - Terbaring lemas di tenda pengungsian, sesekali kelopak matanya tampak bergerak. Dirinya mencoba membuka mata tapi apa daya lebam dan olesan obat tak bisa memenuhi keinginannya.
Hasan Obi, anak usia 3 tahun itu masih sulit menggerakan tubuh mungilnya, dua lubang hidungnya masih nampak kotor bekas darah.
Berbalut sehelai baju putih yang masih kotor, Hasan Obi tergeletak lemas di atas velbat tanpa ditemani sanak famili.
Advertisement
Hasan Obi merupakan salah satu korban becana gempa bumi Magnitudi 6.8 yang mengguncang wilayah Ambon, Kamispagi (26/9/2019).
Menurut informasi yang diterima Liputan6.com di lokasi pengungsian, kakeknya bernama Hamid dan keneknya bernama Aisah sudah meninggal tertimbun longsor. Jenazah keduanya telah dikebumikan di Desa Tengah-Tengah.
Baca Juga
Rahima Lestaluhu, relawan yang kini menemani bocah Hasan mengaku, rasa ibanya muncul saat mengetahui Hasan, bocah 3 tahun itu, sendiri di lokasi pengungsian.
"Saya ikhlas menjaganya saat ini," kata Rahima, yang berprofesi sebagai Kepala Sekolah SD di Desa Tulehu.
Rahima menuturkan, Hasan ditemukan warga dalam rangkulan sang kakek di bawah tebing usai gempa bumi melanda kawasan itu.
"Neneknya dievakuasi lebih dulu di atas jalan dengan kondisi yang parah, saat itu warga mendengar suara tangis dari bawah tebing," katanya kepada Liputan6.com, Jumat (27/9/2019).
Saat warga menuju arah tangisan itu, mereka melihat Hasan berada dalam genggaman sang kakek.
Ketiganya langsung dilarikan ke RS Bayangkara menggunakan sebuah mobil pick-up. Sayangnya hanya Hasan yang selamat, meski dalam kondisi parah. Ada lubang di leher bagian belakang, tangan dan kakinya bengkak, luka pada kedua kelopak mata.
"Menurut dokter, kondisinya semakin membaik," kata Rahima.Â