Liputan6.com, Yogyakarta Pesta industri kreatif terbesar hadir di Yogyakarta pada 11 sampai 13 Oktober 2019. Acara bertajuk Land of Leisure (LOL) ini akan digelar di Plaza Ambarrukmo Yogyakarta.
LOL mengusung konsep creative curated market yang memberikan ruang untuk merek-merek lokal berkualitas dari tanah air, meliputi fashion, beauty lifestyle, serta food and beverages. Setidaknya ada 100 merek produk tanah air yang ikut memeriahkan pesta industri kreatif ini.
Merek lokal yang terlibat dalam acara ini, seperti Happy Go Lucky, Elhaus x Dwikyka, Public Culture, Humblezing, W Steak, Holy Smokes, Kalis Donat, Tuku, Rollover Reaction, BLP, Sorcha, Studio Tropik, dan masih banyak lagi. Acara ini juga dimeriahkan penampilan musisi tanah air dan internasional.
Advertisement
Baca Juga
Mereka akan tampil di panggung rooftop dan taman. Selama tiga hari, musisi tanah yang akan unjuk gigi di panggung taman, antara lain, Amigdala, Dialog Dini Hari, Matter Halo, Nadin Amizah, dan Sal Priadi. Sedangkan Rooftop Special Show akan diisi oleh Hindia, Tashoora, Kunto Aji, The Adams, Fourtwnty, Yumi Zouma, dan sebagainya.
“Kami menargetkan jumlah pengunjung tahun ini mencapai 90.000-an orang di area acara, di atrium, alun-alun, dan rooftop Plaza Ambarrukmo,” ujar Indra Gunawan, Chief Marcomm Plaza Ambarrukmo, dalam jumpa pers di Hotel Royal Ambarrukmo, Rabu (2/10/2019).
Ia menyebutkan dari tahun ke tahun, animo pengunjung LOL meningkat. Pada 2016, jumlah pengunjung di areal LOL 65.000 orang, pada 2017 menjadi 75.000 orang, dan tahun lalu sebanyak 85.000 orang.
Pesta industri kreatif ini terbuka untuk umum dan tiket masuk dikenakan bagi pengunjung yang ingin menikmati Rooftop Special Show. Tiket dijual mulai dari harga Rp 75.000.
Sarat Nilai dan Pesan
Project Director LOL, Rivan Hamdani, mengatakan perhelatan ini selalu mengusung tema yang sarat pesan dan nilai. LOL 2019 mengusung tema Mantra Persona sebagai representasi dari cerminan diri atau introspeksi diri.
Persona menggambarkan cara seseorang menunjukan karakter dari dalam dirinya terhadap orang lain dan dunia luar. Mantra diharapkan mampu memberikan arahan terhadap hal-hal yang mampu mengarahkan pikiran. Nilai dari mantra bisa diperoleh dari pikiran sendiri.
Menurut Rivan, tema ini sengaja dipilih mengingat segmen acara yang ditujukan untuk generasi Z. Kebanyakan dari generasi ini mengalami fase quarter life crisis yang membuat mereka harus memilih dan menentukan langkah hidup selanjutnya. Fase ini tak jarang membuat sebagian orang merasa tertekan dan depresi, sehingga tema ini diharapkan bisa memotivasi dan menginspirasi khalayak untuk mengevaluasi diri sendiri.
“LOL juga menjadi wadah untuk menularkan semangat positif supaya mendongkrak kreativitas melalui berbagai aktivitas dan konten yang tepat sasaran,” ucapnya.
Oleh karena itu, perhelatan ini tidak hanya diisi pameran dan hiburan, melainkan juga workshop dan talkshow. Kegiatan ini diisi oleh pemateri yang bisa menginspirasi dari berbagai bidang, seperti, Iyas Lawrence, Jonathan End, Fellexandro Ruby, Ucita Pohan, dan Nike Prima Dewi.
Advertisement