Liputan6.com, Jakarta - Seiring mulai terkendalinya situasi di Papua, para mahasiswa asal Papua yang belajar di luar Papua mulai kembali ketempat mereka belajar. Terutama di daerah-daerah yang potensi konfliknya rendah seperti Bandung, Jawa Barat.
Berdasar pengakuan Sisca, salah seorang mahasiswi asal Maybrat, Papua Barat yang kuliah di Bandung, situasi di kampungnya kini sudah mulai kondusif. Kebetulan masa liburan kuliah sudah habis sehingga ia dan kawan-kawan yang kuliah di luar Papua harus kembali belajar di kampusnya masing-masing.
"Kita tinggal di Maybrat. Kebetulan liburan kuliah sudah selesai, jadi kita harus kembali lagi belajar di kampus. Bandung aman-aman saja", jelas Sisca, Selasa (01/10/2019).
Advertisement
Baca Juga
Sementara itu dari hasil penelusuran beberapa mahasiswa asal Papua yang belajar di luar Papua, seperti di Jakarta, Depok dan Tangerang sebagian belum kembali ketempat mereka belajar karena terkendala biaya untuk ongkos pulang dan untuk bertahan hidup sehari-hari selama berada di luar Papua. Pada umumnya mereka tinggal di pedalaman Jayapura, Sentani dan Yahukimo.
Sebagian besar dari mereka bahkan mengaku tidak lagi menerima bantuan untuk biaya kuliah dan bulanan selama berada di luar Papua. Padahal sebelumnya Pemerintah Daerah berjanji untuk memberikan bantuan.
Namun ternyata bantuan itu hanya diberikan berupa tiket keberangkatan ke daerah tempat belajar dan saat pendaftaran kuliah. Untuk biaya kebutuhan hidup sehari-hari dan kebutuhan kuliah, terpaksa mereka mencari bantuan (donatur).
"Sebenarnya kawan-kawan ingin sekali kembali kedae rah study mereka, tapi nampaknya mereka tidak ada biaya untuk kembali", ujar Hanoc, salah satu mahasiswa berprestasi asal Jayapura yang kuliah di Jakarta, Selasa ( 01/10/2019).
Sebelumnya, mahasiswa-mahasiswa Papua yang tergabung dalam Intelektual Muda Papua terus melakukan upaya-upaya positif agar mahasiswa yang kembali ke Papua dapat melanjutkan studinya di luar Papua untuk membangun Provinsi Papua.
Mereka bahkan melakukan deklarasi di Jakarta pada 22 September 2019 yang intinya mengajak dan menghimbau masyarakat Papua untuk saling menjaga dan hidup damai, serta mengajak mahasiswa Papua agar dapat kuliah lagi dengan tenang.
Seperti yang disampaikan Feliks, mahasiswa asal Papua yang menempuh kuliah di Universitas Pamulang (Unpam), Tangerang Selatan, bahwa dirinya akan tetap melanjutkan kuliah.
“Adalah sebuah perjuangan untuk bisa kuliah ke luar Papua. Saya ingin ambil kesempatan itu dan tetap melanjutkan kuliah sampai selesai agar dapat membangun tanah Papua menjadi lebih baik,” tekadnya.