Liputan6.com, Jakarta - Indonesia mempunyai target produksi kendaraan listrik sampai tahun 2025 sebanyak 2 juta unit, dengan 20 persennya berbasis listrik. Demikian disampaikan Menteri Perindustrian RI Airlangga Hartarto dalam seminar “Kaum Milenial dan Industri 4.0”, pada Jumat (4/10/2019).
Seminar tersebut merupakan rangkaian Millenial Fest Industry 4.0 yang digelar pada tanggal 3-5 Oktober 2019 di Ballroom Hotel Adimulia, Kota Medan. Seminar diselenggarakan dalam rangka menyambut Munas XIII KAGAMA di Bali 14-17 November 2019.
Advertisement
Baca Juga
Menurut Airlangga, Indonesia dikenal sebagai salah satu negara dengan kualitas udara terburuk di Dunia. Pihaknya ingin memperbaiki kualitas udara di Indonesia, salah satunya dengan mempopulerkan kendaraan listrik.
Namun demikian, harga kendaraan listrik lebih mahal daripada kendaraan biasa yang menggunakan tenaga BBM.
“Di Tiongkok, para pengguna kendaraan listrik dapat subsidi sebanyak 100 juta. Biaya balik nama nol. Registrasinya nol. Masuk tol tidak bayar,” ujar Airlangga.
Begitu juga di Norwegia yang penetrasi kendaraan listriknya dinilai paling progresif. Baru-baru ini, Airlangga mendorong Pemprov DKI untuk memanfaatan sisa APBD yang nilainya lumayan besar.
Dia mengatakan pihaknya mengusulkan supaya Pemprov DKI memberikan subsidi sebanyak Rp5 juta, membebaskan pajak kendaraan listrik, atau pun menerapkan bebas genap ganjil untuk kendaraan listrik.
Hal serupa juga Airlangga harapkan dilakukan oleh Pemda-Pemda yang lain, termasuk di Sumatera Utara.
“Dan mudah-mudahan ini didorong oleh KAGAMA. Kalau KAGAMA yang dorong, banyak alumni yang berkiprah di BUMN, pemerintah daerah, bupati, Sekda. Sehingga fasilitas tersebut tidak hanya diberikan oleh pemerintah pusat, tapi dari daerah juga ikut andil,” harapnya.
Airlangga mencontohkan, di Sumatera Utara PT Pelindo bisa menjadi contoh, begitu juga di Kawasam Ekonomi khusus Sei Mengkei, termasuk Inalum dan kelapa sawit.Mereka bisa turut andil dalam memberikan fasilitas dan kemudahan untuk mempopulerkan mobil listrik.
“Kalau ini didorong jadi percontohan, tentu Sumatera Utara bisa menjadi unggulan,” harap alumnus Teknik Mesin UGM itu.
Senada dengan Airlangga, Ketua Pengda KAGAMA Sumatera Utara Hamied Wijaya melalui gelaran Millenial Fest Industry 4.0 ini, pihaknya berharap dukungan masyarakat guna menjadikan Medan dan Sumatera Utara sebagai kota modern yang humanis dan ramah lingkungan.
“Harapannya setelah kegiatan ini ada peningkatan etos kerja semua stakeholder, pemerintah pusat, daerah dan masyarakat guna menyambut peradaban dan kehidupan sosial yang lebih baik di era revolusi industri 4.0,” ujar Direktur SDM dan Umum PT Peilndo I.